Bukti Tak Saktinya BPJS, Pasien Ditolak RSUD Purwakarta Akhirnya Hembuskan Nafas Terakhir

Redaktur author photo

INIJABAR.COM, Purwakarta - Manajemen RSUD Kota Purwakarta berkelit,  rumah sakitnya dituding menolak pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Padahal, akibat penolakan itu berdampak  pada Irvan alias Ibro meregang nyawa.

Tyas, Isteri dari almarhum Irvan alias Ibro mengaku sangat terpukul atas kejadian serta pristiwa tersebut. Akibat sang suami tidak mendapatkan penanganan awal secara intensif.

Kejadian tersebut terjadi setelah sebelumnya Alm. Irvan alias Ibro warga Kp. Cilampahan RT 04 RW 02 desa Sukajaya kec. Sukatani, kabupaten. Purwakarta Jawa barat ditolak 2 Rumah Sakit di Purwakarta.

Dengan berdalih ruangan  Intensive Care Unit (ICU) penuh. Padahal mereka telah terlindungi oleh asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Salah satu rumah sakit yang ikut menolak adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Purwakarta, milik Pemerintah Kota Purwakarta. Dan RS Siloam.

"Awal mula saya Bawa suami ke RS Izza Cikampek karena mengeluh kesakitan di area perut, dengan hasil pemeriksaan suami saya  magg lambungnya Kronis Setelah diperiksa dan di beri obat kami pulang ke rumah di Desa Sukatani kabupaten Purwakarta karena kondisinya yang sudah mulai membaik." ucap Tyas.

Selang beberapa hari, kata dia, Almarhum suami nya kembali mengeluh sakit, lantas di bawa langsung untuk diperiksa di RS. Dian Plered Purwakarta, selama 1 hari, setelah itu RS. Dian memberi rujukan untuk di pindah rawat ke RS. Siloam namun di tolak mentah - mentah dengan alasa ruangan penuh, tanpa memberikan surat  keterangan bukti ruangan penuh karena itu yang harus dilakukan rumah sakit ketika menolak pasien dengan alasan ruangan penuh.

"Saya keluarkan kartu BPjS Kesehatan. Namun ditolak rumah sakit setempat dengan alasan ruang ICU penuh. Setelah itu langsung dirujuk untuk pindah ke RSUD Bayu Asih. Sama dengan RS. Siloam. Rumah sakit milik Pemerintah Purwakarta ini pun menolak dengan alasan yang sama tanpa memberikan surat keterangan pula. Dan sama sekali tidak memberikan penanganan  awal."ungkapnya.

Tyas menambahkan, suaminya di mobil ambulan milik RS.Dian masih terapsang  alat infusan dan selang oksigen. Karena datang ke RSUD Kota Purwakarta tidak ada penanganan awal, seperti tidak mau tahu dibiarkan begitu saja.

Mempertimbangkan  kondisi suaminya yang terlihat memburuk akibat tidak cepat di tangani, lantas pasien Irvan langsung di antarkan ke rumah sakit Izza Cikampek tempat pertama kali Pasien di rawat.

Sesampainya disana, pasien langsung mendapatkan perawatan intensif dan dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Dengan diagnosa asam lambung serta komplikasi Jantung karena lambatnya penanganan awal dari pihak rumah sakit yang di tuju. Namun akhirnya nyawa  Irvan alias Ibro tidak terselamatkan akibat komplikasi yang dideritanya. (Cep's )
Share:
Komentar

Berita Terkini