Dialog Seru Bupati Bekasi VS Guru Honorer, Neneng; Kalau Saya Ga mau Teken Kalian Mau Apa

Redaktur author photo

INIJABAR.COM, Kabupaten Bekasi- Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin akhirnya menerima perwakilan para guru honorer yang berunjuk rasa sejak pagi di halaman Pemkab Bekasi.

Neneng menjawab semua tuntutan para guru honorer seperti  soal SK (Surat keterangan) Bupati untuk bisa mengangkat tenaga honorer. Lalu soal tuntutan gaji para honorer yang masih di bawah UMR (upah minimum regional) yakni sebesar Rp.1, 2 juta.

"Kalian jangan lagi lah bicara gaji UMR UMK, kalau ada duitnya mun sabaraha oge, bilang aja lu minta berapa gue kasih."ujar Neneng dengan nada tinggi.

Neneng juga menyebut beban daerah tinggi karena jumlah honorer di Kabupaten Bekasi dari 8 ribu sekarang mencapai 10 ribu dan dirinya berpikir untuk stop tidak ada lagi penambahan hpnorer, jelas ini beban bagi keuangan daerah.

"Kalau sampai dilepas bisa  15 ribu jumlah guru honorer. Semakin banyak jumlah guru honorer beban daerah juga jadi banyak. Kesejahteraanya makin susah. Kalau jumlah honorer sedikit maka Pemerintah bisa mengatur kesejahteraan honorer."cetus Neneng.

Jadi, sambung Dia, jangan dipikir dengan di demo dirinya aka menuruti kemauan para guru honorer.

"Kalau sebentar-sebentar didemo. Saya jawab No.! Karena saya tidak suka ditekan-tekan."tegasnya.

Seorang guru honorer tiba-tiba menanyakan kenapa Bupati tidak berani menandatangani SK pengangkatan guru honorer, tetapi  walikota daerah lain, seperti kota Bekasi, Bogor, Sukabumi berani menandatangani.


"Kalau saya tidak mau teken mau apa kalian"jawab Neneng ketus.
Share:
Komentar

Berita Terkini