Mengenal Sosok Nur Wahid, Tukang Cakwe Jadi Caleg DPRD Kota Bekasi

Redaktur author photo

INIJABAR.COM, Kota Bekasi - Bagi orang yang belum mengenalnya mungkin akan berfikiran orang ini sombong dan angkuh. Betapa tidak, saat dihubungi untuk di wawancara pun pria ini hanya mau bertemu di wilayaj dia tinggal yakni di Bekasi Utara. Nur Wahid, begitulah nama yang disandang pria ini. Nur Wahid adalah calon anggota Legislatif (Caleg), DPRD Kota Bekasi, di Pileg 2019 nanti.

Lelaki berusia 46 tahun ini, mengaku siap bersaing di Pileg 2018 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rawa Lumbu, Mustikajaya dan Bantargebang, melalui Partai Gerindra. Dia didaftarkan dengan nomor urut 9.

Nurwahid, sama seperti Caleg-caleg lainya ketika ditanya alasan maju sebagai Caleg. Jawabanya pun sama yakni, untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Bekasi. Terutama pedagang kecil seperti kakilima.

Maju sebagai Caleg, Nurwahid, menyatakan niatnya semata untuk ibadah. Maju dengan niat ibadah adalah bentuk antisipasi kemungkinan terburuk misalkan tidak terpilih.

"Sebenarnya niat maju sebagai Caleg, 2019 ini, sudah terencana dan diniatkan sejak 5 tahun lalu. Karena niat itu tentu sekarang saya juga telah mempersiapkan mental dan finansial untuk sosialisasi. Dana yang dipakai tak mengganggu keperluan lain,"ujar Nurwahid.

Sudah puluhan tahun dikenal sebagai pedagang Cakwe, kini memilih terjun ke politik, sebagai Caleg DPRD Kota Bekasi. Ia mengaku niat itu, berawal dari mimpi. "Yaa,  suatu malam saya bermimpi dikasi teko mas,  tetapi sekali lagi, itu hanya mimpi. Bahkan saya  sempat tidak percaya, namun mimpi itu datang lagi, tetapi sudah berbeda dalam mimpi kedua saya diberi amalan,"ujarnya serius.

Karena terus dibayangi oleh mimpinya itu, Nur Wahid akhirnya nekat dengan ia mendatangi langsung kantor Gerindra di Mustikajaya. Di hadapan pengurus partai Gerindra Kota niat maju sebagai Caleg diutarakan.

"Alhamdulillah, niat tulus itu dikabulkan, meski terbilang kader baru. Tetapi partai Gerindra memandang positif niat itu dengan terdaftarnya saya sebagai Caleg meskipun dari Dapil Rawalumbu," papar jebolan pesantren di wilayah Jawa Tengah ini.

Bergabung degan Partai Gerindra, bagi Pria sukses mengangkat Kuliner Cakue sampai dikenal seantaro Jabodetabek ini, berawal rasa simpati, terhadap Ketua umum yang ia nilai konsisten untuk membawa kebaikan Bangsa ini.  Dibuktikan saat Pilkada Gubernur DKI, Gerindra mengusung Anis aebagai Gubernur meskipun diketahui sosoknya di 2014 berseberangan.

Pria asli Kebumen ini, mengaku optimis, mendulang suara, dia memiliki strategi sendiri dalam mendongkrak suaranya. Salah satunya adalah dengan menghidupkan jaringan pedagang Cakue dan majelis ta'lim yang telah ia jalani.

Nurwahid, diketahui telah merintis Cakue Sejak tahun 1992, dan tahun 1994 sudah mulai punya anak buah. Ia sudah banyak menciptakan lapangan pekerjaan, dan selalu berbagi ilmu kiat sukses berjualan Cakue. Saat ini memiliki 12 gerobak, terletak di beberapa titik seperti di Kali Abang dan jakarta, dengan omset sehari bisa mencapai Rp.500 ribu.

Sejak kecil ia telah mandiri, bahkan untuk sekolah pun dia biaya sendiri. Untuk bertahan hidup, berbagai pekerjaan telah dilakoninya seperti berjualan main, jual Pempek, Batagor dan lainnya sebelum fokus mengembangkan Cakue tahun 1992. Dan usaha keras itu, kini membuahkan kesuksesan baginya. Berpenghasilan bersih sehari Rp.500ribu, rumah pribadi dan beberapa kontrakan di wilayah Bekasi Utara.

"Niat maju karena Allah, jadi meskipun nanti Saya habis duit dan tidak terpilih sebagai untuk duduk sebagsi anggots DPRD Kota Bekasi maka akan tetap mengucapkan Alhamdulillah karena saya niatkan untuk ibadah. Dana sudah dipersiapkan untuk pencalegan," pungkasnya. (Amin)
Share:
Komentar

Berita Terkini