Aksi Ummat Islam Indramayu Kecam Pembakaran Bendera Tauhid

Redaktur author photo

INIJABAR.COM,Indramayu- Kecaman terhadap pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut menjalar ke seluruh daerah di Indonesia. Di Indramayu, Ratusan umat muslim  lakukan aksi bela tauhid di halaman Masjid Agung Indramayu, Jum'at (26/10/2018).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk reaksi terhadap peristiwa pembakaran bendera tauhid oleh sejumlah oknum Banser di kabupaten Garut. (22/10), tepat di Hari Santri Nasional.

Namun demikian, Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajaruddin yang hadir di tengah aksi menjelaskan.  alasan Polri hingga kini menyebut bendera yang di bakar adalah bendera lambang HTI.

"Sampai saat ini Polri menyampaikan dan meyakini kalau bendera itu adalah lambang HTI karena ada buku tulisan tahun 2008 yang dikeluarkan oleh HTI itu sendiri berjudul Struktur Negara Khilafah (Pemerintahan dan Administrasi)."ujarnya.

Lanjut dia, pada halaman 285 dalam buku tersebut dikatakan bendera simbol negara HTI adalah Ar-Rayah dan Al-Liwa.

"Silahkan kalau bapak dan ibu ingin tahu bukunya, bisa datang ke Polres Indramayu, nanti saya copy atau saya print." tandasnya.

Kemudian, Kapolres Indramayu juga menjelaskan, fakta pemeriksaan peristiwa tersebut dari awal. Ia meminta agar masyarakat tidak melihat pada saat kejadian saja, tetapi harus melihat dari rangkaian awal sampai akhir.

"Diantaranya hanya boleh membawa bendera merah putih, berpakaian warna putih, dan jika ada bendera yang berkaitan melanggar hukum negara itu wajib di amankan. Itu beberapa ketentuan dari kegiatan hari santri nasional di Garut."paparnya.

"Lalu saat pelaksaanan, awalnya berjalan normal sampai kemudian ada seseorang yang diketahui sebagai mr.X menyusup, mengeluarkan bendera HTI dan mengibarkannya. Akhirnya para santri mengamankan orang tersebut tanpa melakukan kekerasan lalu membakar bendera HTI." Jelas AKBP Arif Fajaruddin.

Oleh sebab itu AKBP Arif Fajarudin berharap agar tidak terjadi konflik antar sesama umat muslim di Indonesia.

"Jangan sampai terjadi gesekan, pertumpah darahan, konflik antar sesama Islam. Saya juga sedih ada kalimat tauhid yang dibakar, tapi kita harus melihat secara utuh permasalahannya."harap Kapolres Indramayu.'(Sai)
Share:
Komentar

Berita Terkini