Bupati Bandung Barat, Aa Umbara |
INIJABAR.COM, Bandung
Barat - Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna kesal dengan maraknya
minimarket di wilayahnya, Bahkan dia memerintahkan seluruh kepala desa (Kades)
untuk tidak lagi mengeluarkan izin dengan dalih apapun jika ada pihak-pihak
yang berniat mendirikan minimarket dan sejenisnya.
“Terus terang saja, bagi kami keberadaan minimarket yang
kini makin menjamur itu sama sekali tidak ada untungnya. Karena memang
mayoritas tidak mengantongi izin yang sah,” ujar Umbara di Lembang.
Umbara menjelaskan bahwa dari sekitar 360 minimarket yang
beroperasi di seluruh penjuru Bandung Barat, hanya sekitar 40-an saja yang
berizin.
“Jadi, jika masih ada kades yang tetap memberikan izin
dengan dalih apapun maka saya akan memberikan sanksi yang sangat tegas. Jadi,
sebaiknya jangan pernah mencobanya,” katanya.
Salah satu dampak negatifnya yakni semakin tergerusnya
pendapatan warung-warung kecil yang berada di setiap lingkungan akibat
masyarakat lebih memilih belanja di minimarket dengan berbagai fasilitas yang
disediakan dan komoditas yang bervariatif.
Salah satu solusi untuk meminimalisir pertumbuhannya, Umbara
sangat berharap lahirnya “Desamart” yang merupakan sebuah pasar modern yang
dikelola oleh pemerintahan desa. Dengan demikian keuntungan yang didapat tidak
akan dibawa keluar tetapi akan kembali lagi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan seluruh aparat desa.
“Dapat dipastikan seluruh keuntungan yang diperoleh
minimarket akan dibawa keluar Bandung Barat, karena mayoritas pemiliknya memang
orang luar. Tapi tidak demikian dengan Desamart, karena keuntungan yang
diperoleh akan dirasakan kembali oleh masyarakat dan aparat desa. Selain itu,
perekonomian masyarakat juga akan lebih berdaya karena warung-warung
tradisional juga akan terus bangkit,” terangnya.
Mengenai wacana ini, Umbara berharap bisa terwujud pada 2020
nanti. Karena akan ada penyertaan modal yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
kepada Pemerintah Desa. Jadi harua dibahas lebih lanjut dan direncanakan dengan
matang.