Unjuk Rasa, Sekcam Babakan Sebut Mutasi Jabatan di Cirebon Setahun Bisa 4 Kali

Redaktur author photo
Aksi unjuk rasa didepan kantor Bupati Cirebon.Kamis (1/1/2018)

INIJABAR.COM, Cirebon - Kantor Bupati Cirebon, digruduk puluhan massa yang terdiri dari ASN (Aparatur Sipil Negara) dan elemen masyarakat Cirebon. Kamis (1/11/2018) terkait kasus OTT Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra oleh KPK beberapa waktu lalu.

Massa tersebut datang sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam orasinya, mereka mengaku sangat terzalimi akibat rotasi dan mutasi jabatan yang selama ini dilakukan oleh Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra.

"Karena para ASN tidak berani menyampaikan, kalau saya ingin menyampaikan apa adanya," ujar Sekretaris Kecamatan Babakan, Juju Hermanto saat orasi.

Juju mengaku sudah mengalami 13 mutasi dari 12 kali rotasi yang digelar bupati.

"Bayangkan rotasi setahun bisa sampai empat kali, itu karena bukan alasan tidak bisa kerja. Tapi alasannya berbeda pilihan politik," katanya.

Dia merasa terpanggil melakukan orasi karena menganggap dirinya ASN yang terzalimi oleh Sunjaya.

"Saya hampir tiap tahun kebagian yang empat kali rotasi dalam setahun. Makannya, saya berharap Allah meridai dan diridai dengan Sunjaya kena OTT KPK," ucapnya Juju.

Praktik jual beli jabatan yang terjadi di Kabupaten Cirebon,kata dia, dapat dilihat dari rotasi dan mutasi jabatan yang digelar hampir empat kali dalam setahun.

"Kalau tidak ada praktik jual beli jabatan, tidak mungkin digasar geser. Ini ada faktor uangnya, bukan faktor kompetensi," ujarnya.

Selain itu, sambung Juju, proses rotasi dan mutasi yang ada di dalam undang-undang itu minimal dua tahun dan harus sesuai kompetensi yang dimiliki seorang ASN.
'Kalau masalah harga jabatan saya tidak tahu pers
Share:
Komentar

Berita Terkini