Habis Operasi Cesar, Usus Wartinah Terburai, RSUD Indramayu; Bisa Saja Pasien Kurang Gizi

Redaktur author photo
Wartinah didampingi keluarga saat dirawat di RSUD Indramayu.

INIJABAR.COM, Indramayu– Seorang ibu bernama Wartinah warga desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, melahirkan dengan proses cesar di RSUD Indramayu. Namun baru sehari melahirkan, jahitan operasi besarnya jebol sehingga usus wanita paruh baya ini keluar dari perutnya.

Kronologis kejadian menurut Wartinah, dirinya pada tanggal 29 September 2018 sekira pukul 06 30 WIB. Melahirkan seorang bayi dengam proses cesar. Bayi berhasil diselamatkan oleh ahli spesialis kandungan dr. Hanafi Mirjanie.

Hingga selesai bayi dikeluarkan dalam keadaan sehat dari kandungan pukul 19.00 wib. Dan Wartinah pun dalam masa perawatan kesembuhan hasil jahitan tersebut. Namun setelah beberapa jam kemudian tepatnya pukul 23.00 wib. Perut Wartinah membesar tanpa sebab.

Akhirnya Wartinah ditangani lagi langsung oleh dr. Hanafi Mirjanie dan dibantu spesialis ahli bedah dr. Rachmat untuk membedah perut pasien. Selang berapa lama semua selesai pasca operasi tinggal penanganan perawatan penyembuhan.

Beberapa hari kemudian Wartinah diijinkan pulang dan dianjurkan rawat jalan. Lalu pada tanggal 6 Desember 2018, Wartinah kontrol ke Puskesmas Cikedung. Berikutnya pada tanggal 8 Desember 2018, Wartinah berniat kontrol lagi ke Puskesmas, karena dirinya melihat perutnya mengeluarkan usus.

Melihat itu akhirnya pihak keluarga membawa Wartinah  ke RSUD Indramayu. Wartinah pun langsung ditangani oleh dr. Hanafi Mirjanie  dan dr. Rachmat. Saat ini Wartinah masih dalam perawatan pihak RSUD Indramayu.

kejadian tersebut coba diklarifikasi ke pihak RSUD Indramayu atas kinerja para dokter yang menangani Wartinah selama sepekan sampai tiga kali dioperasi,

“Kami datang untuk meminta penjelasan medis terkait penanganan kelalaian dua oknum dokter tersebut yang menangani pasien hingga pasien sampai terburai ususnya keluar.

Pihak keluarga Wartinah juha menanyakan, sikap dokter yang menangani pasien pada waktu pagi sekitar jam 5.00 wib pagi, tanggal 8 Desember,  dr.Rahmat bersama pembantunya datang ke kamar pasien sambil merekam dan mengintimdasi serta merayu untuk menanda tangani suatu hal kesepakatan perjanjian agar kedepan tidak ada tuntutan,

Saat itu pihak keluarga Wartinah menolak keras menanda tangani.

"Maksudnya apa suruh menanda tangani apa tidak mau tanggung jawab lepas cuci tangan gitu aja ini sudah pelanggaran berat, Saya mengecam keras tindakan oknum dokter yang mau cuci tangan dari kesalahannya akan saya somasi dan saya laporkan tindakan oknum dokter ke pihak berwajib. keluarga kami bukan kelinci percoba'an pasien butuh sehat bukan terus-terusan dioperasi dibedah, pasien butuh sehat butuh pulih seperti sediakala selamanya. Kalau Kondisi korban terus menurun dan terjadi apa-apa maka saya dan keluarga pasien tidak segan-segan untuk melaporkan oknum dokter juga pihak rumah sakitnya,"ancam Taryadi salah satu  keluarga Wartinah.

Mensikapi hal tersebut, Wakil Direktur RSUD Indramayu, dr. Agung dan dokter lainnya Diruang khusus, menjelaskan,  masalah kinerja dokter itu sudah ahlinya jadi tidak mungkin ada kesalahan menangani pasien.

"Kalau usus bisa keluar kemungkinan disebabkan kurangnya gizi dalam asupan makanannya juga bisa saja jorok makanannya itu mungkin bisa mengakibatkan hal yang kemungkinan bisa terjadi pada perut pasien."ujarnya.


Share:
Komentar

Berita Terkini