Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (tengah) berpose bersama Tim Jabar Saber Hoaks. |
INIJABAR.COM, Bandung
- Pemda Provinsi Jawa Barat membuat upaya penting sebagai benteng pertahanan
untuk menjaga kondusifitas daerah melalui lembaga bernama Jabar Saber Hoaks.
”Pemda Provinsi Jawa Barat menyiapkan instrumen untuk
membentengi kondusifitas masa depan Jawa Barat. Kondusifitas itu harga mahal
sebagai pondasi dasar untuk membangun Jawa Barat yang Juara Lahir Bathin,” kata
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat me-launching Jabar Sapu Bersih (Saber)
Hoaks di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, kemarin
(7/12/2018).
”Caranya adalah melawan informasi-informasi yang meresahkan
yang diduga datang dari rekayasa-rekayasa kepentingan,” lanjutnya.
Terkait pentingnya kondusifitas kawasan ini, sejarah dunia
mencatat bahwa ada 50 juta orang meninggal dunia akibat Perang Dunia II
1939-1945. Ini berawal dari serangan Jerman ke Polandia yang disebabkan oleh
berita hoaks. Ketika itu ada berita seolah-olah ada tentara Polandia yang akan
menyerang Jerman. Berita tersebut disampaikan militer Jerman ke Adolf Hitler.
Pada akhirnya Jerman pun meyerang Polandia.
”Dan ini menjadi sumbu, penyebab Perang Dunia Kedua dan yang
pasti 50 juta orang meninggal karena berita bohong,” ujar Emil, sapaan akrab
Ridwan Kamil saat melaunching Jabar Saber Hoaks tersebut.
Latar belakang sejarah ini, kata dia, menjadi dasar
pentingnya Jawa Barat membentuk tim Jabar Saber Hoaks. Emil ingin masyarakat Jawa
Barat produktif. Karena kerugian yang didapat ketika perhatian kita tertuju
pada berita hoaks adalah waktu yang akan terbuang habis membahas hal-hal
bersifat kebohongan.
Tim Jabar Saber Hoaks ini akan bertugas sebagai lembaga
pemverifikasi berita baik diminta ataupun tidak. Kemudian tim ini akan rutin
setiap minggu menginformasikan berita mana saja yang termasuk dalam kategori
hoaks kepada masyarakat. Selain itu, tim akan mengajak masyarakat Jawa Barat
ikut berpartisipasi aktif menjadi benteng pertahanan terhadap berita hoaks.
Ketua Tim Jabar Saber Hoaks, Enda Nasution, mengatakan
Anggota Tim Jabar Saber Hoaks adalah kaum milenial yang ahli di bidang IT.
Mereka pun ada yang berasal dari komunitas dan jurnalis. Tim yang beranggotalan
12 orang ini akan menggunakan hoax analizer serta dibantu pula oleh software
dalam kerjanya. Tim juga membuka akses koordinasi dengan pihak kepolisian.
“Pemda Provinsi Jawa Barat menyiapkan instrumen untuk
membentengi kondusifitas masa depan Jawa Barat. Kondusifitas itu harga mahal
sebagai pondasi dasar untuk membangun Jawa Barat yang Juara Lahir Bathin.”ujarnya.
Selain itu, sambung dia, tentunya konfirmasi langsung dengan
sumber-sumber informasi langsung baik komunitas maupun pemerintah.
Hoaks analizer ini semacam alat bantu yang menggunakan
teknologi artificial intelligence. Melalui alat ini akan ada hasil estimasi
atau persentase terhadap informasi yang dianalisis. Masyarakat juga bisa
memverifiasi informasi melalui hotline Whatsapp 08211-8670-700.