Pilkades Cinagara Dinilai Curang, Warga Ancam Laporkan ke Ombudsmen

Redaktur author photo
Kotak suara Pilkades Cinagara diamankan Polsek

INIJABAR.COM, Bogor - Kisruh Pemilihan kepala desa diduga tidak profesionalnya panitia Pilkades Cinagara kecamatan Caringin terus berlanjut. Pasalnya masyarakat pemilih juga menginginkan transparansi hingga pemilihan ulang dilakukan, padahal pemilihan tersebut sudah menjadi rahasia umum gagal karena kotak suara pun masih ditahan Polsek setempat.

Pemilihan Kepala Desa yang berlangsung pada 28 Oktober lalu berbuntut panjang, selain demo pada Selasa (30/10/2018 ) lalu, ratusan massa warga Desa Cinagara mendatangi Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, mereka menuntut pihak kecamatan serta kepolisian agar bisa memfasilitasi bertemu ketua Panitia dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cinagara, supaya menghitung ulang kertas suara yang kini diamankan di Polsek Caringin.

Salah satu Warga Caringin yang bernama Yongki mengungkapkan, dirinya yakin ini ada konspirasi, karna dari data - data panitia yang salah seperti Cap, pengucapan yang digelapkan bisa diterima oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa (DPMD).

"Padahal itu berkas banyak yang salah dan terlihat kejanggalannya, bahkan situasi penghitungan suara saat itu pun tidak kondusif. Dengan beberapa data ataupun berkas yang saya dan beberapa warga lainnya miliki, terlihat sangat jelas adanya konspirasi dan memanipulasi data pada saat pemilihan tersebut, dan saya bersama masyarakat lainnya akan mengadukan ini ke Ombudsman dalam waktu dekat", ungkapnya Kamis (20/12/2018).

"Belum lagi kejanggalan pada kertas surat undangan, jumlah DPT+5% tetapi panitia mencetak lebih dari ketentuan tersebut, belum lagi dengan rangkaian beberapa kejanggalan lainnya", tambahnya. " Saya ingin tim Fasilitas memanggil Panitia, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para saksi dan Calon - calon dihadirkan dalam suatu rapat, karna fungsi dan tugas tim Fasilitas disesuaikan pada pasal 75 PerBup", pungkasnya.

Deron, salahsatu warga lainnya pun ikut membenarkan dan mengungkapkan kekecewaanya.

"Saya pun merasa banyak kejanggalan pada pemungutan suara tersebut, salahsatu contohnya seperti halnya undangan surat suara yang telah diberikan kepada warga, yang padahal warga tersebut bukanlah warga Desa Cinagara melainkan warga Desa Caringin, bahkan saya sempat memvideokan salahsatu ungkapan warga Desa Caringin tersebut, " ungkapnya. (Red/iwo)
Share:
Komentar

Berita Terkini