Ketua ICMI Kota Bekasi Nilai Deklarasi Hoax dan Radikalisme Sudutkan Ummat Islam

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi - Gencarnya Pemerintah Kota Bekasi menggelar deklarasi anti hoax dan radikalisasme. Seperti yang dilakukan hari ini, Selasa (19/2/2019) pagi, dilakukan penandatanganan kesepakatan anti hoax dan radikalisme, yang dihadiri walikota Bekasi, Rahmat Effendi dan pemuka agama dari lima agama, Islam, Kristen, Budha, Hindu Konghucu.

Kegiatan tersebut dinilai ketua Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI) Orda Kota Bekasi, H.Marhaban Sigalingging sangat politis dan menyudutkan ummat Islam. Dia menyayangkan kegiatan Walikota Bekasi tersebut yang dianggapnya seolah-olah menggiring opini bahwa di Kota Bekasi ini banyak hoax dan radikalisme yang ujungnya mengarah pada ummat islam.

"Ada apa kok perwakilan ummat Islam dari berbagai ormas tidak diajak bicara sebelumnya soal gerakan deklarasi tersebut. Kita paham ini tahun politik pasti ada kepentingan tertentu untuk mendeskriditkan ummat Islam."ungkap Marhaban. Selasa (19/2/2019).

Dia menambahkan, Ini bukan masalah spanduk, Ini rasis dan pelecehan seolah-olah Islam itu selalu berbuat Hoax dan Radikal.

"Mohon saudara-saudara Ummat Islam kudu faham dan ini tantangan yg jelas-jelas melecehkan dan menghina Ummat Islam di Kota Bekasi."ucapnya.

Marhaban juga mengaku, Pemkot Bekasi mengadakan deklarasi tidak melibatkan Ummat Islam. "Benar-benar dah ini sudah tidak diaku Kota Bekasi sebagai kotanya para ulama, ustazd dan Kotanya para habaib. ICMI dipermalukan dan mereka terang-terangan mengaku Ummat tanpa Islam."tandasnya.

Dia menambahkan, walikota Bekasi harus menjelaskan pada ummat Islam apa maksud dengan gerakan tersebut. Karena saat dirinya konfirmasi ke ormas-ormas Islam ternyata tidak ada yang diajak bicara sebelumnya soal deklarasi itu.

"Mereka harus minta maaf kepada Ummat Islam di Kota Bekasi dan ICMI dan akan memprotes keras atas acara ini."tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dalam sambutannya mengatakan, deklarasi Anti Hoax telah dilakukan di Kecamatan - Kecamatan oleh saudara-saudara umat Islam yang ada di Kota Bekasi.

Deklarasi Anti-Hoaks dan Radikalisme dilakukan di seluruh Kecamatan di Kota Bekasi. Ia juga mengatakan agar deklarasi ini bukan hanya sekedar seremonial saja, namun harus ada dasar dari keinginan dan kesadaran dari stakeholder.

"Sebetulnya yang terpenting ialah bukan hanya sebatas seremonial saja, namun yang terpenting adalah keinginan dari hati yang tulus, harus sama-sama kita perangi Hoax dan terus kita jaga kerukunan yang sudah dibangun. Jangan sampai pemberitaan Hoax memecah belah umat dan merusak kerukunan," ujar Rahmat Effendi.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini