Ketum GPS Menduga Ada 'Main Mata' Dubes Malaysia dan PPLN Menangkan 01

Redaktur author photo
Ketua Umum GPS (Go Prabowo Sandi), Y.Gumilar.
inijabar.com, Jakarta- Ditemukannya ribuan kertas suara Pilpres dan Pileg 2019 yang sudah di coblos dinilai sebagai kejahatan Pemilu paling memalukan. Hal itu diungkapkan, Ketua Umum GPS (Go Prabowo Sandi), Y.Gumilar yang mengaku tiga minggu sebelum peristiwa itu sering ke Malaysia guna menemui para pendukung Capres nomor urut 02 khususnya di Malaysia.

"Saya beberapa kali ke Malaysia menemui para relawan GPS di sana. Banyak laporan soal dugaan mobilisasi suara ke capres patahana. Dan ini sudah kami prediksi akan adanya dugaan kecurangan."ungkap Gumilar pada media. Kamis (11/4/2019).

Dia menegaskan sikap sebagai Ketua relawan pendukung Prabowo-Sandi agar pihak berwenang dalam Pemilu 2019 segera menelusuri fakta sebenarnya kejadian surat suara dicoblos tersebut di Malaysia. Sehingga terang benderang siapa dan mengapa melakukan hal tersebut.

"Bawaslu harus mengungkap fakta sebenarnya secara jujur dan objektif tentang temuan kertas suara di coblos di Malaysia. Selain itu juga kami mendesak DKPP (Dewan Kehormatan Panitia Pemilu) untuk memberikan sanksi tegas yaitu pemecatan pada Ketua PPLN (Panitia Pemilu Luar Negeri) di Malaysia. Kami menduga ketua PPLN itu ada main dengan pihak kedutaan besar Malaysia untuk memenangkan calon tertentu."tegasnya.

Selanjutnya, pihaknya juga mendesak agar KPU memberikan diskualifikasi pada peserta Pemilu yang diduga diuntungkan dalam peristiwa tersebut.

"Demi terjaganya rasa kepercayaan masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia pada PPLN, maka kami mendesak agar proses pencoblosan Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan dulu hingga batas waktu yang ditentukan."tandasnya.

Seperti diramai diberitakan di media sosial dan media online, bahwa kertas suara yang ditemukan disebuah gudang di Selangor Malaysia telah dicoblos terlebih dahulu.

Kertas Suara untuk DPR RI dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri dicoblos atas nama Davin Kirana. Seorang Caleg dari partai Nasdem dan diketahui sebagai anak duta besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana yang dilantik oleh Presiden Jokowi.

Untuk kertas suara Pilpres dicoblos nomor urut 01 Jokowi-Amin. Davin merupaka pria berusia 22 tahun, kelahiran Jakarta, 22 April 1996 silam ini disebut-sebut menjadi caleg yang mendapat keuntungan dari dugaan kecurangan pemilu yang terjadi di Malaysia.  

Rusdi Kirana, dilantik menjadi Dubes Malaysia pada tanggal 18 Mei 2017 seorang Bos Lion Group, sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air.

Sementara itu, anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar sudah membenarkan video viral surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos di Malaysia.

Akibat temuan itu, Bawaslu meminta KPU untuk menghentikan sementara semua proses Pemilu di Malaysia.

Penghentian semua proses Pemilu di Malaysia dilakukan sampai KPU mampu menjelaskan bagaimana tata cara prosedur yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di sana. Selanjutnya, harus diungkap siapa dalang pencoblosan surat suara tersebut.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini