 |
| Jamaah haji asal Merauke tiba di Bandara Mopah. |
Sebelumnya jamaah haji diberangkatkan ke Makasar untuk diterbangkan ke tanah suci melalui embarkasi Makassar pada 16 Juli 2019, dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia GA 659 dengan jumlah 116 orang dan Batik Air ID 6181 dengan jumlah 49 orang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan, jumlah jamaah haji asal Merauke hanya berjumlah satu kloter (kelompok terbang).
"Kami bersyukur, para jamaah haji asal Merauke Papua, telah tiba ke tanah air dengan selamat, aman dan nyaman tanpa adanya kendala," kata Polana di Jakarta. Minggu (31/8/2019).
Polana berharap, keberangkatan maupun kepulangan haji tahun depan dapat lebih baik lagi, sehingga para jamaah haji merasa lebih nyaman dalam melakukan perjalanan haji dan merasa puas menggunakan transportasi udara.
Terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X, Usman Effendi, mengakui jumlah kedatangan jamaah haji yang datang lebih sedikit dibandingkan keberangkatan yang berjumlah 165 orang karena disebabkan banyak para jamaah merupakan perantau asal Makassar dan Jawa, pulang ke daerah asal sementara sebelum kembali lagi ke Papua.
"Jumlahnya kedatangan sedikit karena, kebanyakan jamaah haji merupakan perantau, jadi mereka banyak pulang kampung ke Makassar ataupun ke Jawa," katanya.
Usman menambahkan, tiba di Tanah Air kepulangan para jamaah harus melalui pemeriksaan kesehatan kembali oleh KKP Merauke untuk memastikan bahwa jamaah dalam kondisi sehat dan kemudian dibawa ke Masjid Al Aqsa Marauke yang langsung di sambut oleh Bupati Merauke dan jajarannya .
"Alhamdulilah, dari hasil pemeriksaan para jamaah sehat, tidak terjangkit penyakit apapun," tambahnya.
Usman berharap dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun depan di Merauke lebih baik lagi sejalan dengan akan dioperasikan terminal baru di Bandar Udara Mopah Merauke.
"Dengan nantinya terminal baru beroperasi, jamaah haji asal Merauke akan lebih nyaman," tutup dia. (*)
