PB HMI Nilai Ricuh Saat Demo Mahasiswa Cianjur Merupakan Kecelakaan

Redaktur author photo

inijabar.com, Jakarta - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) turut angkat bicara terkait Aksi Mahasiswa Yang mengatasnamakan Okp Cipayung Plus di Cianjur, yang berakhir dengan insiden terbakarnya 3 aparat kepolisian akibat percikan bensin dan tindakan represifnya aparat kepolisian terhadap beberapa massa aksi yang mengalami luka, selama berlangsungnya aksi di depan Gedung Pemkab Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Kabid Perguruan Tinggi Kemahasiswaan Dan Pemuda (PTKP) PB-HMI, Akmal Fahmi menyampaikan bahwa gerakan mahasiswa yang terjadi di depan gedung Pemkab Cianjur tersebut adalah bagian dari kontrol sosial mahasiswa terhadap kinerja eksekutif dan legislatif, yang dinilai bahwa perlu adanya evaluasi terhadap tingginya angka pengangguran, sempitnya pekerjaan dan kurangnya sarana pendidikan masyarakat Cianjur.

"Terjadinya percikan bensin terhadap aparat kepolisian saat mengamankan massa aksi tersebut, adalah tidak adanya unsur kesengajaan yang dilakukan oleh mssa aksi, kami menilai itu adalah bagian dari kecelakaan dalam menyampaikan aspirasinya,"ucapnya pada inijabar.com. Jumat 16/8/2019).

Dalam insiden tersebut, adanya beberapa mahasiswa yang telah diamankan oleh aparat kepolisian.

Dirinya berharap kasus tersebut perlu segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan demi menjaga kondusifitas.

"Dalam gerakan tersebut, perlu kami sampaikan juga bahwa PB HMI mendukung setiap gerakan aksi mahasiswa sebagai bentuk sosial kontrol terhadap kinerja pemerintah setempat, yang selama ini dinilai tidak mampu menjalankan visi-misi dengan baik. Kamipun meminta korban yang berjatuhan dalam aksi tersebut baik dari pihak kepolisian maupun massa aksi harus segera diusut sampai tuntas, secara profesional, modern, dan terpercaya sehigga tidak ada pihak yang dirugikan,"pungkasnya. (*)
Share:
Komentar

Berita Terkini