inijabar.com, Kota Bekasi- Kesibukan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi memainkan wacana bergabung dengan DKI di berbagai media mainstream justru menimbulkan tanda tanya bagi sebagian warga Kota Bekasi.
"Ini Walikota Bekasi sibuk betul ngurusin framing opini gabung ke Jakarta. Sementara kami warga beliau sedang berjuang melawan kesewenangan kapitalisme,"ungkap Ikhsan salah satu warga Villa 200 Margajaya RT 05 RW 03, kecamatan Bekasi Selatan di sela-sela aksi menolak pembangunan The MAJ Apartemen. Rabu (21/8/2019) malam.
Senada dikatakan salah satu warga RW 26, kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Siti (40). Menurutnya terasa aneh wacana yang dimainkan Walikota Bekasi. Pasalnya, kata dia, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saja belum bicara apa-apa soal wacana tersebut.
"Jadi kenapa kaya orang ge er (gede rasa). Lah udah fokus lagi ngurus Kota Bekasi yang lagi defisit keuangan daerah. Ini aja banyak persoalan yang lebih mendesak diselesaikan, Janji kampanye saat Pilkada aja banyak yang ga danta,"ungkap dia.
Sementara, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Chairoman J Putro menilai wacana bergabungnya Kota Bekasi menjadi bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang dilontarkan Walikota Rahmat Effendi jangan sebatas pepesan kosong, namun dikaji secara matang.
“Bukan semata wacana pepesan kosong yang seakan melupakan masalah hari ini, tapi memang digagas secara cerdas, melakukan kajian secara matang dan mengkonunikasikan dengan berbagai pihak,” ucapnya pada media.(*)
