Workshop Kementerian Kemaritiman, Percepat Draft Perpres Subsidi Perikanan

Redaktur author photo

inijabar.com, Jakarta- Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa yang diwakilkan oleh Asisten Deputi Sumber daya Hayati, Andri Wahyono, menggelar Workshop Hasil Survey Manfaat dan Dampak Pemberian Subsidi Perikanan di 11 WPP-NRI (Wilayah Pengelolaan Perikanan – Negara Republik Indonesia) pada 5 September 2019 di Jakarta (5-9-2019).

“Workshop ini tujuannya untuk memperkuat Rancangan Perpres tentang tata cara pemberian subsidi perikanan. Nah sebelumnya belum ketemu apakah pemberian subsidi antara perikanan tangkap dan perikanan budidaya akan digabung atau tidak. Sudah ada sebelumnya, tapi masih gabungan,” ucap Asdep Andri.

Menurut Asdep Andri, rancangan Perpres terkait subsidi perikanan ini telah disusun dalam dua tahun terakhir tapi belum sampai pada titk penyelesaian.

“Ini sudah dua tahun belum selesai padahal kepentingannya medesak sehingga kami adakan ini. Ada bantuan dari WWF (World Wildlife Fund) untuk membantu menyiapkan naskah akademis,” jelasnya.

Andri juga menjelaskan bahwa sebelum naskah akademik disiapkan, WWF telah melakukan survey kelapangan pada 11 WPP. Survey tersebut untuk mengetahui adanya dampak maupun manfaat terhadap pemberian subsidi perikanan yang selama ini telah dilakukan.

 Asdep Andri juga menambahkan bahwa WWF menggunakan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melaksanakan survey yang dibutuhkan.

“Insentif perikanan bisa menjadi positif dan negratif. Insentif itu dapat mengstimulasi pengembangan perikanan dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional,”ujar Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Luky Adtrianto.

Menurut  Luky, hasil positif tersebut dapat diperoleh pada wilayah yang kondisi perikanannya belum berkembang dan sumberdaya ikan belum dimanfaatkan penuh.

Selain itu, insentif harus dapat dikendalikan sehingga penangkapan ikan tidak berkembang melebihi daya dukung sumber daya yang ada. Berdasarkan hasil analisa data dan informasi yang dilakukan IPB terhadap pelaksanaan insentif perikanan di 11 WPP, insentif perikanan untuk perikanan tangkap umumnya bermanfaat dan berdampak rendah.

Rendahnya nilai manfaat dan dampak program insentif perikanan tersebut disebabkan oleh pelaksanaan program-program insentif perikanan yang tidak merata untuk semua wilayah.

Pada hasil analisa tersebut juga disebutkan bahwa untuk jenis insentif perikanan jenis asuransi nelayan sudah hampir merata di seluruh WPP-NRI. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini