Jumlah Gay di Bekasi Meningkat, Ini Komentar Komisi IV

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Meningkatnya jumlah pelaku penyimpangan sexual seperti homosexual (gay), lebian di Kota Bekasi, disikapi Komisi IV DPRD Kotq Bekasi.

Menurut Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Hj Evi Mafriningsianti, bahwa homosex itu perilaku sex yang menyimpang.

"Ini tak terlepas persoalan moralitas yang terabaikan, nilai-nilai agama tidak lagi menjadi landasan dalam pergaulan,"ucapnya. Jumat (6/12/2019).

Ditambahkan dia, semua pihak bertanggung jawab, dari keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah juga pemerintah. Selain itu, ruang publik harus diberi proteksi dengan pengawasan.

"Kalau perlu ada cctv. Sanski sosial perlu agar ada efek jera,"saran wanita yang juga pengurus PD Muhammadiyah Kota Bekasi ini. 

Lanjut dia, secara psikologis perlu ada pendampingan agar bisa disembuhkan. 

"Karena homosex sejati nya penyakit. perubahan gaya hidup. Ini dampak modernitas,"tandasnya.

Dampak moderintas ini juga berada di ruang-ruang publik, sekolah, kampus, mall, atau tempat nongkrong lainnya. Ruang-ruang publik yang bebas di akses ini perlu ada pengawasan, pembinaan, pendampingan. 

"Anak sekolah tuh harus sibuk, dengan banyak kegiatan ekstra kulikuler. Juga yang mendasar pasti pendidikan agama yang cukup baik di sekolah maupun di rumah,"tandasnya.

Seperti diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyebutkan, sebanyak 61% dari 466 penderita HIV di Kota Bekasi didominasi oleh kaum 'gay' atau penyuka pria sesama jenis (homo). Peningkatan angka tersebut terus meningkat daripada tahun sebelumnya. Dan data tersebut merupakan yang tertinggi di Jawa Barat.

"Di tahun 2017, hampir 60% penderita HIV/AIDS merupakan orang-orang gay, alias laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) atau homo," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Sukrawati di Bekasi, Rabu (17/1/2018) lalu. (*)
Share:
Komentar

Berita Terkini