Polda Metro Launching ETLE Untuk Catat Pelanggar Lalu Lintas

Redaktur author photo

inijabar.com, Jakarta- Polda Metro Jaya menggelar launching Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang merupakan implementasi teknologi untuk mencatat pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu lintas secara elektronik untuk mendukung keamanan, ketertiban, keselamatan berlalu lintas, pemetaan data kecelakaan menunjukkan keterkaitan antara tingginya pelanggaran dengan kecelakaan fatal yang terjadi.

Turut hadir, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kapolri, Idham Azis, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi dan beberapa Kepala Daerah yang langsung di bawah nanungan Polda Metro Jaya.

Alat ETLE ini di luncurkan pada tahun 2018, dan mulai terpasang sebanyak 12 titik di daerah Jakarta, dan akan ditambah sebanyak 74 dari Gubernur DKI Jakarta, yang nantinya akan di terpakan di berbagai titik pusat Kota terutama di jalan Tol.

Hal ini untuk memudahkan para pelanggar jika ia melanggar saat berkendaaran seperti tidak memakai sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat mengendarai dan pelanggaran pelanggaran akan terekam melalui sistem ETLE ini.

Penerapan sistem smart city, juga dirangkaikan dengan peluncuran sistem e-driving, sistem e-driving ini juga memiliki fasilitas alat yang canggih, dengan sistem e-driving ini, para pemohon ijin pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan C akan semakin terfokuskan dan tidak sembarangan, karena alat tersebut terpasang secara paralel untuk kesalahan saat ujian praktek, di tempatkan pada beberapa titik dengan sensor yang terhubung kepada petugas. Juga ditanbah dengan launching sistem Satpam Mantap,

Aplikasi satpam mantap, inovasi kreatif dari direktorat jenderal binmas polda metro jaya, dengan mendukung kecepatan pelayanan kepasa badan usaha jasa pengamanan maupun anggota satpam di wilayah hukum polda metro jaya.

Penyampaian sarana edukasi mengenai situasi nasional maupun internasional melalui media online selanjutnya sebagai sarana penyampain kegiatan kemasyarakatan di wilayah hukum metro polda jaya, juga sebagai sarana program pelatihan satpam, penjualan perelngkapan satpam serta iklan lain yang berkaitan dengan tugas keamanan.

Setelah itu, Aplikasi Help Renakta, hak perlindungan dan pelayanan perempuan dan anak berbasis android yang dikembangkan untuk membantumencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak serta meningkatkan layanan bantuan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

Jadi dengan aplikasi ini, bagi para wanita jika terjadi kekerasan maupun hal membahayakan bagi si korban, hanya dengan menekan tombol di aplikasi tersebut, akan langsung terhubung dengan petugas keamanan yang terdekat, begitupun juga pada anak anak yang ingin terhindar dari pelaku kejahatan, hal ini untuk memberi keamanan dan kenyamanan kepada para wanita dan anak jika ada kekerasan yang telah terjadi kepada korban.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengutarakan bahwa semua ini mengandung kepada sistem smart city, hal untuk memudahkan bagi para pengguna san juga para petugas yang berada di jalan, semua bisa terkoneksi, tidak ada lagi pelanggaran pelanggaran yang bisa di hindari, memakai sistem sistem 4 aplikasi tersebut juga bisa memudahkan petugas keamanan di jalan raya maupun tol, beberapa titik di DKI Jakarta akan terpasang dan akan ditambah 74 alat.

jadi bagi para pengendara harus lebih berhati hati dan tertib saat di lalu lintas apalagi sedang mengnedarai, jangan sekali kali menggunakan ponsel mau apapun, agar lebih safety, dan terhindar dari kecelakaan. (*/)
Share:
Komentar

Berita Terkini