Pupuk Kujang Pastikan Kebutuhan Pupuk Aman

Redaktur author photo

inijabar.com,Subang,- Stok pupuk di wilayah Jabar Banten dipastikan aman, karena ketersediaan stok pupuk terus dipantau langsung hingga ke kios-kios pengecer resmi.
Hal itu disampaikan Direktur SDM & Umum PT Pupuk Kujang Indra Armansyah saat menghadiri kegiatan kunjungan kerja Menteri Pertanian pada lounching varietas unggul baru (VUB) padi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sumandi, Subang.

PT. Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan BUMN yaitu PT Pupuk Indonesia (persero) memastikan ketersediaan pupuk bagi petani Jabar banten terpenuhi hingga dua bulan kedepan.

"Kami pastikan stok pupuk aman dan petani dapat tenang saat pengolahan lahan pada musim tanam nanti", ujar Indra kepada inijabar.com Senin(16/12/2019) usai hadiri Kunjungan Menteri Pertanian di Balai Besar Penelitan Tanaman Padi Sukamandi Subang. Untuk wilayah Jabar-Banten.

Indra menyebutkan, total stok pupuk urea bersubsidi pada awal Desember 2019 yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) mencapai 229 ribu ton, atau 352% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan. Sedangkan stok Pupuk NPK phonska sebanyak 55 ribu ton atau 546% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan dan pupuk Petroganik sebanyak 13 ribu ton atau 174% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan.

Dengan kepastian stok tersebut, petani tidak perlu lagi khawatir. Indra memastikan seluruh penyaluran dan pengadaan pupuk bersubsidi akan berjalan dengan lancar dan baik sampai ke tangan petani.

Dengan demikian, (ketersediaan pupuk) tidak menghambat masa tanam di akhir tahun ini. Menurut Indra, kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk para petani dijamin tercukupi dalam memasuki musim tanam diakhir tahun 2019 ini.

Terkait realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, Indra menyebutkan, hingga November 2019, telah mencapai 454 ribu ton. Jumlah itu setara dengan 91% dari ketentuan Dinas Pertanian (Distan).

"Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi sampai dengan November 2019 mencapai 117 ribu ton atau 97% dari ketentuan Distan dan realisasi penyerapan pupuk organik di November 2019 telah mencapai 99% atau sejumlah 77 ribu ton,"jelas Indra.

Dia menambahkan,  pasca musim kemarau 2019 ini, musim tanam dibeberapa daerah belum merata dikarenakan curah hujan masih jarang terjadi.

"Diprediksi puncaknya musim tanam akan terjadi di Januari - Februari 2020 mendatang sesuai prakiraan musim hujan pada umumnya dari data BMKG," ucap Indra.

Dikatakan Indra, stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III Kabupaten Subang saat ini sebanyak 8.810 ton atau 376% dari ketentuan 3 minggu sebesar 2.338 ton, mampu mencukupi hingga 2 bulan kedepan.

Sedangkan penyaluran pupuk urea bersubsidi sd minggu ke 2 Desember 2019 sebanyak 38.694 ton atau 81,5% dari kebutuhan menurut Distan sebesar 47.491 ton. InsyaAllah penyerapan akan tercapai 100% pada puncak musim tanam di bulan januari-februari 2020. Untuk NPK Phonska bersubsidi stok sd november 2019 sebanyak 3.535 ton dan pupuk Organik sebanyak 698 ton di gudang lini III kab. Subang.

"Sedangkan penyalurannya sd November 2019 pupuk NPK mencapai 22.682 ton atau 94% dari alokasi 23.957 ton dan penyaluran Organik mencapai 5.531 ton atau 78% dari alokasi 7.065 ton,: jelas Indra.(dej)
Share:
Komentar

Berita Terkini