Kok Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Ini Kata Sekjen Kementerian ESDM

Redaktur author photo

inijabar.com, Jakarta- Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menyatakan, distribusi subsidi Elpiji 3Kg dibatasi karena merupakan yang terbesar dibanding alokasi subsidi energi yang lain.

Menurut dia, berdasarkan data Kementerian Keuangan, subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp125,3 triliun. Di mana subsidi listrik sebesar Rp54,8 triliun, sementara subsidi energi sebesar Rp70,6 triliun.

Dari subsidi energi tersebut, alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp19,9 triliun, sedangkan subsidi elpiji sebesar Rp50,6 triliun.

Senada dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menjelaskan, jika penyaluran subsidi Elpiji (LPG) 3 Kg diterapkan tertutup, maka harga akan mengikuti pasar atau lebih mahal.

Joko menegaskan, dengan diterapkannya penyaluran subsidi tertutup, maka subsidi tidak lagi pada setiap tabung Elpiji, tetapi pada setiap orang ‎yang menerimanya. Harga elpiji 3 kg, kata dia, saat ini murah karena disubsidi per tabung, nantinya akan mengikuti harga pasar jika penyaluran subsidi elpiji tertutup diterapkan.

Subsidi tersebut akan disalurkan langsung ke penyalur Elpiji, melalui media yang digunakan sebagai identitas pihak yang berhak mendapat subsidi Elpiji.

"Dari barcode nanti bisa diketahui apakah layak menerima atau tidak, nanti dari bank mentransfer subsidinya," ucap Djoko.(*) 

Rencananya, penerapan penyaluran subsidi Elpiji tertutup akan diterapkan pada pertengahan 2020 setelah pemerintah menetapkan mekanisme penyaluran subsidi Elpiji tertutup.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini