GrabWheels dan Trans Patriot yang diresmikan pada Minggu, (2/2/2020) siang, disajikan untuk memudahkan masyarakat hunian menuju ke seluruh wilayah Kota Bekasi.
Direktur Realti PT PP Properti Tbk, Galih Saksono, mengatakan, kawasan hunian GKL telah direncanakan menjadi sebuah kawasan hunian vertikal yang menarik dengan didukung moda transpaortasi murah dan terjangkau bagi masyrakatnya.
Dengan lokasi strategis yang memiliki banyak akses jalan tembus, menjadikan kawasan ini selalu dimanfaatkan oleh sebagian besar warga Kota Bekasi.
"Lokasi kawasan Grand Kamala Lagoon yang strategis di tengah Kota Bekasi ini harus memiliki moda transportasi yang terjangkau dan murah bagi masyarakat, Karena itu, untuk melengkapi fasilitas di kawasan hunian ini, kami bekerjasa dengan perusahaan transportasi dengan GrabWheels dan Trans Patriot," jelasnya, usai meresmikan GrabWheels dan Trans Patriot di atrium GKL, Minggu (2/2/2020).
Dia menambahkan, GrabWheels dan Trans Patriot merupakan transportasi dengan jarak pendek yang dapat menghubungkan satu titik ke titik lain di kawasan hunian ini.
"Sedangkan untuk transportasi massa yang jarak jauh saat ini kan sudah ada elevated, dan Becakayu. Sedangkan untuk jarak pendek atau lokalnya dikawasan hunian, kami telah menyediakan. Grabwheels dan Transpatriot. Sehingga kawasan ini menjadi menarik dan menjadi tujuan masyarakat yang akan melintas dikawasan tersebut," tambah Galih.
Kepala Divisi Transpatriot pada PD Mitra Patriot, Sindula Gunawangsa mengatakan, masuknya Trans Patriot di kawasan tersebut berkat kerja sama pemerintah dengan pengembangan. Ia optimis bisa menambah okupansi penumpang yang sekarang baru terpenuhi 50 persen dari kapasitas bus.
“Sekarang rata-rata 15 penumpang sekali perjalanan,” katanya, Minggu (2/2/2020).
Transpatriot yang melayani penumpang di kawasan GKL adalah koridor 2 jurusan Sumber Artha-Wisma Asri. Tarifnya flat Rp 7.000 dengan jumlah armda sebanyak 10 unit.
“Kami melihat prospek penumpang cukup bagus, karena di sini adalah sebuah kawasan hunian dan komersil hingga pusat bisnis,” kata Sindula.(*)
