Ciamis Jumlah PDP 2 Orang dan 1 Orang Dinyatakan Negatif

Redaktur author photo
Juru bicara informasi dan koordinasi Covid-19 Ciamis dr. Bayu
inijabar.com, Ciamis -Juru bicara informasi dan koordinasi Covid-19 Ciamis dr. Bayu mengungkapkan, sejak Januari hingga 24 Maret 2020 jumlah ODP di Tatar Galuh ini sebanyak 88 orang.

"Dimana dari 88 orang ini 54 orang diantaranya sudah menyelesaikan masa pemantauan. Latar belakangnya bermacam-macam," ujar dr. Bayu, Selasa (24/3/2020).

Dia mengungkapkan, dari Januari hingga Februari 2020 epicentrumnya adalah orang-orang yang habis bepergian dari luar negeri. Dengan kriteria dalam keadaan sehat atau sakit ringan.

Tanpa ada tanda-tanda pneumonia. Tapi sejak awal bulan Maret 2020 epicentrumnya meluas. Tidak hanya yang baru pulang dari luar negeri. 

"Karena pas 2 Maret 2020 itu Presiden mengungkapkan ada dua warga positif. Dan pada tanggal berikutnya ada peningkatan dan akhirnya transmisi lokal. Penularan dari penduduk di wilayah kita. Maka epicentrum meluas," ujarnya.

Ada beberapa daerah yang dinyatakan epicentrum Covid-19 terutama di kota-kota besar. Seperti zona paling merah itu Jakarta, kemudian Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, lalu menyusul Bandung menjadi daerah yang ditandai sebagai daerah epicentrum.

"Sehingga di Maret 2020 ini selain yang pulang dari luar negeri, orang-orang yang pulang dari kota-kota besar itu kita masukkan ke dalam klasifikasi ODP," ujarnya.

Maka, saat ini jumlah ODP di Ciamis sebanyak 34 orang.  Sedangkan untuk klient dari epicentrum kota besar, lalu menderita sakit dan punya tanda-tanda pneumonianya diperiksa secara spesifik serta diisolasi. Mereka itu dinyatakan sebagai Pasien Dengan Pengawasan (PDP).

Jumlah PDP di Ciamis saat ini sebanyak dua orang. Dia mengungkapkan, di dalam menentukkan PDP ini, tidak selonggar sebelumnya. Saat ini pemeriksaan dan penetuan PDP lebih ketat.

"Waktu awal-awal kita sangat longgar menentukkan PDP. Walaupun, misalkan, hanya sesak sedikit pun kita masukkan ke PDP. Tapi ternyata pas pelaksanaan itu kriteria seleksinya kita lebih selektif lagi," ujarnya.

Dia menjelaskan, banyak dari kasus PDP itu setelah pemeriksaan, seseorang merasa sesak karena psikomatik. Tidak mengarah ke Covid-19.

"Jadi PDP di Ciamis sampai saat ini sebanyak dua orang. Satu orang sudah melaksanakan swam dan hasilnya negatif," tandasnya.(edo)
Share:
Komentar

Berita Terkini