inijabar.com, Kota Bekasi- Bantuan Sosial (Bansos) dari Provinsi Jawa Barat di Kota Bekasi diduga tidak tepat sasaran. Pasalnya bansos tersebut langsung ke warga penerima. Bantuan dari Pemprov Jabar tersebut berupa sembako senilai Rp350 ribu dan uang tunai sebesar Rp150 ribu yang diantar melalui petugas Kantor Pos dan Ojek Online (Ojol).
Di kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu bansos dari Pemprov Jabar baru terkonfirmasi oleh pihak kelurahan di salah satu RW yakni RW 013.
"Untuk Rt 05/13 'ada 2 paket, di Rt.02/13 ada 1 paket. Bantuan dari gubernur sudah datang baru 3 paket. Sudah 9 paket sampai siang ini. Sedangkan dari Rw lain belum ada informasi. Apa mereka ga tau karena langsung ke sasaran penerima,"ujar Lurah Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Juhasan. Selasa (28/4/2020).
Terpisah, Ketua RW 27 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu, Ustad Syamsuri menyatakan, saat dikonfirmasi soal bansos dari Provinsi Jabar di wilayahnya belum ada yang terima bantuan.
"Belum, kalau melalui pos mungkin ke bawa angin kali. Pada hal menurut saya itu tidak efektif dan tidak percaya dengan aparatur kepemerintahan di bawah. saya yakin akan ada data tidak valid dan pemborosan dana,"tuturnya.
Syamsuri menambahkan, sampai saat ini terbukti belum terealisasi. Pernyataan pemerintah pusat maupun pemerintah jabar sudah seperti dewa penolong.
"Statmen-statmen petinggi negara presiden dan gubenur.seolah Jadi Dewa penolong. Walau itu masih dana rakyat yang di kelola bukan pribadi,"tegasnya.
"Kalau seperti itu coba aja pak. apakah sudah jamin kantor pos dan karyawan.. mampu bisa efektif bekerja? kasar kata " kalau org sakit parah ke buru mati ". itu salah satu dampak ketidakpercayaan dan sistem pemerintah atas yang tidak kondusif ke bawah. Saya pun ga ngerti sebagai masyarakat bodoh di bawah pola pikir pimpinan petinggi negara di atas kaya giman,"ucap Syamsuri.
Sekedar informasi, bansos dari Provinsi Jabar untuk Kota Bekasi hanya 54 ribu KK. Bantuan berupa sembako dan uang tunai Rp150 ribu per KK.(*)
