IHT Ajak DPRD Jabar Ungkap Dugaan Kasus Masuk SMAN Bayar Rp15 Juta

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Keluhan salah satu orang tua siswa yang menceritakan kegagalan anaknya masuk di SMAN 1 Kota Bekasi hingga berujung pada hembusan isu adanya uang pelicin sebesar Rp15 juta jika ingin masuk di sekolah tersebut. 

"Persoalan ini harus diungkap kebenaranya jangan sampai simpang siur,"ucap Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung. 

"Dan itu tugas atau PR (pekerjaan rumah) Kepsek SMAN 1 yang baru. Dan harus mampu mengungkap dugaan tersebut,"tandas pria yang hari ini Senin (13/7/2020) merayakan Milad nya.

Dirotasi nya Kepsek SMAN 1 Kota Bekasi ke SMAN 2 Kota Bekasi sehari setelah pengumuman PPDB membuat publik bertanya-tanya ada apa ini.

"Makanya kita dorong juga agar DPRD Jawa Barat terutama Komisi yang berkaitan agar turun ke SMAN 1 Kota Bekasi agar bisa terungkap dugaan kasus tersebut,"ungkap politisi asal Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengungkapkan, pihaknya sudah meminta penjelasan pihak-pihak terkait di Kota Bekasi. 

 "Kita sudah minta penjelasan ke pihak satuan pendidikan di Kota Bekasi (SMAN 1 Kota Bekasi), dan kita minta untuk menyelsaikannya,"ucapnya. Sabtu (11/7/2020). 

Dedi juga menyarankan sebaiknya pihak orangtua siswa agar mengadukan masalah ke SMAN 1 Kota Bekasi. Dia juga meyakinkan, kalau PPDB 2020 sudah sesuai sistem secara online.

"Semua sudah dilakukan yang terbaik dengan sistem salah satunya nge-link dengan Disdukcapil. Kami yakin sudah sesuailah," pungkasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini