Ortu Siswa Megap-megap Beli Paket Internet, Hj Evi; Pemerintah Harus Bantu Proses Belajar Daring

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Banyaknya keluhan orang tua siswa terhadap meningkatnya pembelian pulsa atau paket internet guna mendukung kegiatan belajar mengajar melalui daring (online).

"Iya kita bela-belain beli paket (internet) tuh bocah yang Rp50 ribu, eh ga ampe se jam udah ludes, udaj megap-megap ini rasanya dompet,"ucap Narsih (39) salah satu warga kelurahan Kayuringin Jaya.

Senada dikatakan Agus Ridin (45) warga yang berdomisili di wilayah kelurahan Mustika Jaya ini mengaku sejak anak nya belajar di rumah empat bulan lalu sangat terasa pengeluaran keuangan meningkat.

"Lah iya, bocah jajan mulu. Kasihan kalau ga diturutin bosen di rumah bisa stres dia kan. Ditambah pengeluaran keperluan belajar online seperti paket internet. Dan uang bayaran sekolah kan tetep ditagih meskipun belajar di rumah. Saya minta pemerintah bisa bantu lah uang pulsa itu biar ringan juga ini saat covid begini,"tuturnya.

Mensikapi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Hj Evi Mafriningsianti mengungkapkan, dirinya bisa merasakan beban yang para orang tua siswa saat anaknya belajar daring.

"Karena memperoleh pendidikan adalah hak warga negara maka pemerintah bsgian dari staekeholder nya harus hadir dengan membantu memberi bantuan kepada rakyatnya,"ujar politisi PAN ini. Jumat (17/7/2020).

Dia mendesak Pemkot Bekasi harus bisa memberi bantuan internet dan piranti nya dalam proses KBM (kegiatan belajar mengajar) daring.

"Selama pandemi KBM dilakukan dengan daring yang artinya membutuhkan tambahan biaya untuk membeli kuota internet. Saya berharap Pemkot bisa mensubsidi ke sekolah untuk bantuan paket internet terutama diprioritaskan bagi siswa tidak mampu,"tegas Hj.Evi.

Selain itu, kata dia, perlunya kreatifitas guru mensiasati agar siswa tidak mampu bisa mengikuti proses belajar daring ini. "Disini juga butuh kreatifitas guru pada KBM dengan sistem daring, minimal untuk siswa tidak mampu agar tidak terbebani biaya,"tandasnya.

Bahkan, sambung dia, diharapkan guru bisa aktif menyapa anak didik nya dengan cara mengelola kegiatan belajar mengajar daring yang lebih efektif.

"Secara proses pembelajaran modern sudah di atur dalam Permendikbud no 22 th 2016 salah satunya berbunyi : Guru sebagai satu- satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. Pembelajaran bisa berlangsung di rumah , di sekolah dan di masyarakat. Dunia pendidikan harus kembali mengajarkan prinsip belajar learning how to learn. Guru tidak lagi berkutat denga kontent atau materi yang dibuat untuk memberi tahu peserta didik tapi membiarkan mereka untuk mencari tahu sendiri,"ucapnya.

 "Pola belajar seperti lebih kreatif dan tidak monoton. Jadi kreatifitas itu penting dalam KBM di masa pandemi seperti sekarang ini,"pungkasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini