 |
| Ketua Yayasan Islamic Center KH.Noer Alie Bekasi, H.Paray Said dan Anggota Pembina Islamic Center, H.Wikanda |
Paray Said mengaku mendapatkan kabar berawal dari kedatangam tiga petugas lapangan menurut pengakuanya dari Waskita Karya, pengembang yang membangun Becakayu. Mereka lalu mengukur lahan dan bikin patok di Islamic Cemter beberapa waktu lalu.
Pengurus Islamic Center mengaku tidak pernah diajak berembuk soal rencana tersebut baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Kami telah melakukan rapat pengurus dan pembina dan menghasilkan keputusan
"Kami menolak rencana penggunaan lahan untuk pembangunan Becakayu. Alasannya pertama tidak pernah diajak bicara oleh pemerintah pusat ataupun daerah. Yang kedua bicara sejarah diresmikan pada tahun 1993 ada nilai strategis seperti banyak menerima tamu dari daerah untuk studi banding pembuatan islamic center di dasrah lain."tuturnya.
Lalu, kata Dia, sejarah didirikannya Islamic Center digagas oleh para tokoh dan ulama termasuk KH.Noer Alie pahlawan nasional.
"Jadi yayasan nurul islamic center ini bukan yayasan kecil. Sering digunakan untuk setiap kegiatan keagamaan."kata Paray Said.
Saat ditanya apakah sudah pernah berkomunikasi dengan walikota Bekasi, Rahmat Effendi. Paray Said menegaskan pernah bertemu dan menanyakan kepada walikota.
"Saya pernah bertemu walikota Bekasi. Dan sepertinya dia (Walikota Bekasi) belum tahu informasi rencana adanya pemakaian lahan Islamic Center."paparnya.
Dia mengusulkan sebaiknya tol Becakayu tetap mengikuti pinggir kalimalang. Sementara, Wikanda menyatakan, pihaknya menyambut baik program tol Becakayu sebagai kebutuhan masyarakat. Namun jika memakai lahan Islamic Center jelas pihaknya keberatan.
"Kita berkepentingan soal keberadaan Islamic Center yang banyak dibutuhkan masyarakat terutama ummat Islam."tegas mantan Bupati Bekasi ini.
"Kami mendoakan semoga pembangunan Becakayu bisa selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan Islamic Center juga tidak terganggu."pungkasnya.(*)
