 |
| Manajemen Siloam Hospital Cikarang saat dipanggil Dinkes Kab.Bekasi. Rabu (22/4/2020). |
Pemanggilan pihak Siloam Hospital Cikarang dibenarkan oleh Sekretaris Dinkes Kabupaten Bekasi dr Alamsyah.
"Tadi (Rabu, 22/4/2020) sudah dipanggil, mereka janji tidak seperti itu lagi (mewajibkan rapid tes berbayar bagi keluarga pasien.red). Tapi info terakhir masih (melakukan rapid tes). Besok pagi kita tindaklanjuti lagi,"tutur dr Alamsyah pada inijabar.com. Rabu(22/4/2020).
Dia menambahkan, yang hadir dari pihak Siloam Hospital yakni direkturnya, didampingi ketua Asosiasi RS Swasta di ruangan Sekda.
"Dari Siloam menjelaskan untuk pasien yang berobat mereka melaksanakan pemeriksaan Rapid ( RDT) gratis, namun untuk yang mengantar memang di haruskan (membayar.red). Karena untuk meyakinkan yang mengantar juga aman. hari ini disampaikan bhw mereka tidak melakukan lagi pemeriksaan RDT yang diwajibkan,"ujarnya.
Namun, sambung dr Alamsyah, pihak RS Siloam meminta izin bila ada yang berkenan membayar karena keinginan sendiri tetap bisa di laksanakan. Saat dipertegas artinya pihak Siloam Hospital telah berbohong. Saat dalam pertemuan bilangnya tidak diwajibkan padahal realitanya mewajibkan rapid tes.
"Iya. Makanya besok pagi kami tindaklanjuti lagi secara administrasi. Sore ini sudah tindaklanjuti secara lisan,"tandasnya.
Sementara pantauan di Siloam Hospital Lippo Cikarang hingga berita ini diturunkan masih terjadi tes rapid bagi keluarga pasien yang hendak mengunjungi pasien.
"Masa saya tiap hari harus di rapid tes. Kemarin sudah dan bayar Rp250 ribu. Nah ini saya datang mau di tes rapid lagi,"ujar Benny Tunggul salah satu pengunjung yang akan menjenguk orang tuanya yang sedang dirawat di Siloam Hospital Cikarang.(*)
