inijabar.com, Jakarta - Human Initiative (HI) menggelar turnamen Golf for Humanity pada 1 November 2025 mendatang, sebagai upaya menggalang kepedulian masyarakat terhadap persoalan stunting yang masih tinggi di Indonesia. Kegiatan ini memadukan olahraga, dengan semangat sosial untuk mendukung program peningkatan gizi anak.
Turnamen golf tersebut menjadi respons atas data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, yang menunjukkan 1 dari 5 bayi di Indonesia mengalami stunting atau kekurangan nutrisi, karena kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Vice President World Partnership & National Development Human Initiative, Bambang Suherman menegaskan, stunting bukan sekadar persoalan angka, tetapi tentang masa depan anak-anak Indonesia. Ia mengajak masyarakat berkolaborasi dalam kebaikan melalui turnamen ini.
"Stunting bukan sekadar persoalan angka, tetapi tentang masa depan anak-anak Indonesia. Mari berkolaborasi dalam kebaikan melalui solusipeduli.org dan tumbuhkan harapan bagi Indonesia bebas stunting," ujar Bambang saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Bambang menjelaskan setiap pukulan di lapangan hijau melambangkan harapan baru agar semakin banyak anak bisa tumbuh sehat dan kuat. Sejak 2009, Human Initiative bersama para mitra terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak.
Diketahui, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia, yakni 35,3 persen atau sekitar 509 ribu anak. Data ini menunjukkan bahwa jutaan anak Indonesia masih membutuhkan dukungan agar dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya.
Di tempat yang sama, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menekankan upaya penurunan stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor, karena peningkatan gizi anak tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia kesehatan, tetapi juga bagian dari membangun masa depan bangsa yang lebih kuat.
"Upaya ini membutuhkan kerja sama lintas sektor, karena peningkatan gizi anak tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia kesehatan, tetapi juga bagian dari membangun masa depan bangsa yang lebih kuat," kata Emanuel.
Menurutnya, pemerintah telah menargetkan penurunan angka stunting hingga di bawah 18 persen pada tahun 2025. Target ini memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil seperti Human Initiative.
"Melalui Golf for Humanity, para peserta dan mitra berkontribusi langsung dalam penguatan program peningkatan gizi anak di wilayah prioritas, seperti Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, yang mencatat angka stunting 18,1 persen atau sekitar 3.400 anak," pungkasnya.
Kegiatan ini membantu keberlanjutan program SAGITA (Sahabat Gizi Kita) yang dijalankan Human Initiative. Program tersebut berfokus pada peningkatan gizi ibu hamil dan balita melalui edukasi, pendampingan, serta penyediaan makanan bergizi di berbagai wilayah Indonesia. (Pandu)