Kemenaker Buka 100 Ribu Kuota Magang di Wisuda STMIK dan STBA di Kota Bekasi

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi - Kementerian Ketenagakerjaan membuka kuota pemagangan dalam negeri sebanyak 100 ribu peserta, untuk menekan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. 

Diketahui, program tersebut disosialisasikan pada Kamis (16/10/2025) lalu, dalam Wisuda ke-29 STMIK Pranata Indonesia dan STBA Cipto Hadi Pranoto yang ke-19, di Hotel Horison.

Direktur Binalavogan Ditjen Binalavotas Kementerian Ketenagakerjaan, Solahudin menjelaskan, saat ini Kemenaker telah membuka kuota pemagangan sebanyak 20 ribu peserta dan pada November 2025, akan dibuka gelombang kedua untuk 80 ribu peserta.

"Dalam program ini, pemerintah hanya mempertemukan calon tenaga kerja dengan industri. Proses pemagangan berbasis pada kebutuhan industri agar lulusan bisa langsung adaptif terhadap dunia kerja," jelas Solahudin, Jumat (17/10/2025).

Ia menambahkan jika peminat tinggi, tahun depan program akan dibuka kembali sesuai arahan pimpinan. Solahudin berharap, link and match antara dunia industri dan dunia pendidikan semakin kuat sehingga pengangguran dapat ditekan lebih cepat.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri dan Dunia Usaha (FKLID) Jawa Barat, Benny Tunggul menegaskan  pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia kerja untuk menekan angka pengangguran, khususnya di Kota Bekasi dan wilayah Jawa Barat.

"Hari ini kami menghadirkan Direktur Binalovogan dari Kementerian Tenaga Kerja, untuk memberikan sosialisasi tentang program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi. Ini menjadi peluang besar bagi kampus-kampus agar mahasiswa bisa langsung terserap di dunia kerja," ujar Benny.

Benny menyatakan, program tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat keterampilan lulusan, agar sesuai kebutuhan industri sekaligus mengurangi angka pengangguran usia muda.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe menyampaikan apresiasi kepada pihak kampus, yang terus berinovasi dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan siap kerja.

"Alhamdulillah, lembaga pendidikan kita kini semakin luar biasa. Ketika mahasiswa lulus, mereka sudah dipersiapkan untuk langsung bekerja atau magang di perusahaan," kata Harris.

Haris mengungkapkan, Kota Bekasi telah lama bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan melalui lembaga pelatihan Cevest. Pemkot Bekasi bahkan telah mengirimkan sejumlah sarjana muda untuk pelatihan dan kerja ke Jepang.

"Saya kira ini langkah luar biasa. Kota Bekasi sendiri telah lama bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan melalui lembaga pelatihan Cevest. Bahkan kami telah mengirimkan sejumlah sarjana muda untuk pelatihan dan kerja ke Jepang," papar Harris.

Harris mengatakan, Pemkot Bekasi juga berkomitmen memberikan pelatihan bagi kelompok lansia dan penyandang disabilitas, agar dapat mandiri melalui kegiatan UMKM dan program informal lainnya.

Kegiatan wisuda tersebut tidak hanya menjadi seremoni kelulusan, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri untuk menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dan berdaya saing tinggi. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini