 |
| Para pemenang Festival Band Depok |
inijabar.com, Depok - Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Eko Herwiyanto mengatakan, pentingnya memberikan ruang kegiatan positif bagi generasi muda agar tak mudah terjebak dalam penggunaan gadget yang berlebihan.
Pernyataan itu disampaikan saat menutup Festival Band Kota Depok, yang digelar sebagai ajang menyalurkan bakat dan energi kreatif anak muda di bidang musik, di Depok Open Space (DOS) pada Sabtu, (8/11/2025).
“Alhamdulillah, festival band tahun ini berjalan lancar dengan tiga kategori, yaitu umum, SMA, dan SMP. Semua peserta tampil luar biasa,” ujar Eko kepada wartawan.
Eko Herwiyanto menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar lomba, tetapi juga sarana untuk mewadahi talenta-talenta muda Kota Depok. Agar bisa terus berkarya dan mengisi waktu dengan hal-hal produktif.
Menurutnya, Pemerintah Kota melalui Disporyata terus berkomitmen menciptakan wadah kegiatan positif seperti dengan festival musik, lomba literasi, menggambar, hingga menari. Kata Eko, seluruhnya itu adalah bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak muda dari kecanduan gadget, yang kini tengah banyak mempengaruhi perilaku dan kebiasaan mereka.
“Kita ingin energi anak-anak muda Depok tersalurkan ke hal-hal positif. Baik itu membaca, berdiskusi, bermusik, menggambar, atau menari. Pemerintah siap memfasilitasi,” ucap Eko.
Eko juga menyinggung keberadaan Taman Musik Depok (Tamude), di Jalan Merdeka, Sukmajaya sebagai bentuk nyata dukungan Pemkot terhadap dunia musik. Di taman itu, anak-anak muda bisa berlatih musik dengan fasilitas lengkap yang disediakan Pemerintah.
“Kami sudah siapkan tempat, pelatih, dan instrumen musik. Harapannya, taman musik ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh generasi muda Depok untuk terus berlatih dan menyalurkan bakatnya. Festival seperti ini menjadi panggung pembuktian hasil latihan mereka,” katanya.
Melalui kegiatan seperti Festival Band, pihaknya berharap anak-anak muda Kota Depok semakin termotivasi untuk terus berkarya, berprestasi, dan tumbuh menjadi generasi yang kreatif serta berkarakter, tetapi bukan generasi yang hanya sibuk dengan layar gadget. (Risky)
