Mulai Ada Intimidasi, Aksi Demo Hari Ke 4 Guru Honorer di Pemkab Bekasi

Redaktur author photo

inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Aksi unjuk rasa hari ke empat ratusan guru dan tenaga kependidikan Non-ASN yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) diwarnai intimidasi dari oknum Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.

"Teman-teman (guru) yang mau berangkat aksi itu nanti bisa dipecat artinya bisa dikeluarkan dari sekolah, ini kan  namanya intimidasi," ungkap Ketua Korda FPHI Kabupaten Bekasi, Andi Heryana kepada inijabar.com, Kamis (16/07/2020).

Ketika ditanyakan siapa yang telah mengintimidasi guru yang ingin berangkat unjuk rasa, dia mengatakan ada oknum dinas yang telah melakukan hal tersebut kepada guru honorer yang ingin berangkat aksi.

"Iya oknum Dinas," jelasnya tanpa menyebut dinas apa.

Dia menambahkan, pihaknya sangat kecewa dengan Bupati Bekasi Eka Supriatmaja, pasalnya Bupati terlihat cuek dan tidak mengindahkan aspirasi para guru honorer.

Padahal bupati telah berjanji untuk mencoret poin 4 dan 5 pada SK tersebut.

"Bupati sudah berjanji kepada kita, tentang poin 4 dan poin 5 yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan ini dijanjikan oleh bupati akan dicoret, ini sudah jelas," sesalnya.

Perlu diketahui para guru meminta Bupati Bekasi, menghapus poin 4 yang berbunyi ‘tidak dilakukan perjanjian kerja kembali’ dan poin 5 berbunyi ‘jabatan diisi oleh ASN’ yang tertuang pada petikan keputusan Kadisdik Kabupaten Bekasi bernomor:800/01/Unpeg-Disdik/2020 yang dinilai bakal merugikan nasib mereka.(mam)
Share:
Komentar

Berita Terkini