Inijabar.com, Kota Bekasi - Beredar kabar bahwa adanya tarikan sejumlah uang dengan mengatasnamakan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK di Kabupaten Bekasi kepada SMK yang besarnya hingga puluhan juta.
Saat dikonfirmasi inijabar.com, Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Asep Sudarsono menegaskan bahwa dirinya hingga saat ini belum mendapatkan kabar adanya tarikan yang dilakukan oleh MKKS SMK tersebut.
"Saya belum dapat kabarnya, tapi yang pasti akan saya selidiki kebenarannya," tegas Asep, Selasa (15/3/2022).
Ia bahkan menegaskan akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai kebenaran kabar tersebut dalam waktu dekat ini.
"Dalam waktu dekat ini akan saya panggil pihak-pihak terkait, baik MKKS SMK-nya maupun pihak sekolah untuk dimintai kejelasannya," terangnya.
Sementara itu, salah seorang Ketua Yayasan yang memiliki SMK di Kabupaten Bekasi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada pungutan yang mengatasnamakan MKKS SMK kepada Kepala Sekolah dibawah naungan yayasannya tersebut.
"Kepala Sekolah sempat bercerita kepada kami bahwa ada pungutan yang mengatasnamakan MKKS SMK tersebut dan telah berkirim surat kepada minta uang kepada Kepala Sekolah kita dan jumlahnya gede banget, alasannya untuk kegiatan MKKS," ujarnya.
Menurut dia, MKKS merupakan sebuah wadah para Kepala Sekolah untuk berdiskusi dan berkomunikasi.
Ia juga menuturkan, terkait uang yang diminta tersebut, perhitungannya adalah per siswa dikenakan Rp2.500 ribu dikali 12 bulan.
"Perhitungannya, per siswa Rp2.500 ribu dikali 12 bulan, dan jumlahnya cukup besar," paparnya.
Ia pun sangat menyayangkan hal tersebut jika sampai terjadi bilama ada sekolah yang memiliki jumlah siswa banyak, maka akan besar jumlah uang yang dikenakan.
"Kasihan sekolah yang memiliki jumlah siswa banyak, kenakan lumayan besar itu," imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan rasa kecewanya karena baru tahu ada hal seperti ini dan intinya kami keberatan dengan adanya tarikan uang yang cukup besar tersebut.(giri)
