inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Orang tua atlet sepatu roda minta PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan untuk evaluasi kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Pasalnya, para atlit mengaku kesulitan untuk pempergunakan arena sepatu toda di Grand Wisata Tambun Selatan sebagai tempat berlatih.
Salah satu orang tua atlet sepatu roda Muhammad Alpian mengatakan, dirinya sudah menyurati Dispora beberapa kali tetapi tidak ada respon dan kinerja yang konkret dalam menghadapi keluhannya.
" Yah kita sering berkirim surat ke dispora tetapi sama ada tanggapannya yang memuaskan, sekali ada tanggapan pihak dari Dispora seperti melempar-lempar bola. Contoh kita memberikan surat permohonan ijin latihan di lapangan sepatu roda di grand wisata kemarin, memang ada tanggapan dari Dispora berbentuk surat rekomendasi tetapi pas kita lihat di sana kita tidak mendapatkan jadwal latihan," ungkapnya. Senin (5/9/2022).
Alpian mengatakan, lapangan sepatu roda yang dibangun oleh APBD tersebut dimiliki oleh Pemkab Bekasi atau swasta. Sebab ketika pihaknya menanyakan perihal pemakaian lapangan sepatu roda tersebut pihak dinas mengarahkan kepada oknum pengelola yang memang bukan dari pihak pemerintah.
"Sebetulnya itu lapangan punya rakyat atau punya segelintir orang, saya warga Kabupaten Bekasi ketika klub anak saya ingin latihan ada oknum yang menghalang - halangi, bahkan saya ditawari oleh oknum yang katanya pengelola di situ kalau saya begabung di clubnya baru bisa memakai lapangan di situ," sesalnya.
Dia pun menyayangkan dinas yang terkesan takut oleh oknum pengelola dan mempunyai Club sepatu roda di gedung tersebut.
"Iya saya tanya prihal ijin tempat latihan di situ diarahkan ke oster, sebetulnya itu gedung punya si oster atau punya pemkab, pemerintah kok takut sama si oster sih. Untuk itu saya sampai berfikir jangan-jangan ada oknum dinas yang bermain diatas penderitaan rakyat," tutupnya.(imam)
