![]() |
Salah satu anak yang dikhitan |
inijabar.com, Kuningan – Suasana hangat dan penuh syukur menyelimuti Masjid Jami' Nuroh Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK), Kamis (19/6/2025).
Ketika senyum-senyum polos anak-anak peserta khitanan menghiasi wajah mereka. Sebanyak 15 anak dari keluarga prasejahtera mengikuti Khitanan Barokah, sebuah kegiatan sosial hasil kolaborasi DT Peduli Kuningan dengan Islamic Study Club (ISC) UMK dalam rangka milad ke-9 komunitas dakwah kampus tersebut.
Khitanan massal ini tidak hanya menjadi ajang berbagi kebahagiaan, namun juga simbol kepedulian antar generasi muda kampus terhadap masyarakat sekitarnya. Program ini dilaksanakan secara gratis, dengan fasilitas medis lengkap, bingkisan, dan santunan untuk peserta.
“Ini adalah bentuk nyata dari semangat mahasiswa yang tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi ISC UMK yang mempercayakan program ini kepada DT Peduli,” ujar Rudi Hidayat, bagian program DT Peduli Kuningan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh orang tua dan warga sekitar. Bagi sebagian besar keluarga, biaya khitan bisa menjadi beban tersendiri. Karena itu, hadirnya program ini memberikan angin segar sekaligus memperkuat nilai gotong royong.
“Alhamdulillah anak saya bisa dikhitan gratis, dapat bingkisan juga. Haturnuhun kepada semua yang sudah membantu,” ucap Bu Erna, salah satu wali peserta khitan dengan mata berkaca-kaca.
Milad ke-9 ISC UMK dirayakan bukan dengan pesta mewah, melainkan dengan aksi nyata: menebar manfaat dan keberkahan. Sebuah langkah sederhana namun berdampak besar, sekaligus mengajarkan bahwa berbagi adalah bentuk tertinggi dari cinta kepada sesama.
Khitanan Barokah ini menjadi bagian dari program-program sosial DT Peduli yang konsisten hadir di tengah masyarakat, terutama di momen-momen penting seperti liburan sekolah dan hari besar keagamaan. Kegiatan ini juga mencerminkan visi DT Peduli untuk terus membangun peradaban melalui pemberdayaan dan pelayanan kemanusiaan.
Dengan dukungan para donatur dan semangat relawan muda dari kampus, DT Peduli Kuningan optimistis bisa terus menyalakan harapan di hati masyarakat.
Karena sejatinya, khitan bukan hanya soal tradisi, tapi juga tentang kepedulian dan keberkahan yang mengalir bersama nilai-nilai yang disyariatkan.(Rojik)