![]() |
MI (58) korban saat ditemukan warga bersimbah darah dianiaya anak kandungnya yang diduga alami gangguan kejiwaan. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Setelah ramainya kasus anak menganiaya ibu kandungnya sendiri yang terjadi di wilayah Bekasi Timur. Kini kasus serupa terjadi lagi di wilayah Jatiasih pada Sabtu (21/6/2025) malam.
Aksi penganiayaan anak tersebut mengakibatkan sang ibu mengalami luka parah dan bersimbah darah sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Menurut keterangan Ketua RT 03 Rw 03 kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih Sanin, bahwa setelah mendapat laporan dari Linmas. Sanin langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di lingkungannya.
![]() |
Jajaran pengurus RW 03 Kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih. |
Sanin mengatakan, ketika di TKP, dia menemukan korban duduk bersandar dan sudah bersimbah darah di samping rumahnya.
"Pada pukul 12:00 wib, saya langsung datang ke rumah korban dan saya temukan korban duduk bersandar dangan banyak darah di depan rumah warga, pada saat itu warga sempat menolong tetapi tidak berani menyentuh korban akhirnya saya telepon pihak Polsek Jatiasih,"ujar Sanin saat ditemui inijabar.com. Selasa (24/6/2025)
Sanin menambahkan, sambil menunggu pihak kepolisian datang, dia berinisiatif membawa korban ke RS Kartika Husada Jatiasih dengan menggunakan mobil bak milik warganya.
"Saya lihat korban mengalami pendarahan yang hebat akhirnya saya bawa pakai mobil bak dan dibantu beberapa warga untuk menaikan korban ke atas mobil, mungkin pada saat itu kalau kita tidak lakukan tindakan cepat mungkin korban tidak selamat,"tuturnya.
Sanin juga mengatakan, korban berinisial MI usia kurang lebih 58 tahun mengalami 5 Luka sayatan yaitu di bagian wajah, pergelangan tangan kanan dan dua sayatan di atas mata kaki dan bagian dalam paha sebelah kiri.
"Dan yang paling parah di bagian pinggang, dan juga lebam di mata kiri. Korban mengalami banyak luka sayatan yaitu di bagian pipi, di atas mata kaki lalu bagian paha dalam sebalah kiri di tangan kanan dan yang saya dapat info luka yang paling parah di bagain pinggang,"katanya.
Sanin juga menerangkan, pelaku berinisial LK adalah anak dari MI Seorang pengusaha Sembako di Jatiasih. Dalam keseharian, LK tidak pernah bersosialisasi dengan warga dan dikenal pendiam dan sangat tertutup.
"Pelaku LK ini kalau di lingkungan sangat tertutup tapi keluarganya juga sama tertutup sama dengan pelaku, jadi korban dan pelaku itu tinggal berdua dan sama-sama tertutup. Kita pun tidak tahu keseharian pelaku dan korban, jadi untuk kepribadian pelaku kita kurang tahu kepribadianya seperti apa,"terangnya.
Sanin juga menyatakan, saat dia di rumah sakit kakak pelaku dan pihak kepolisian dari Polsek Jatiasih mengamankan pelaku yang ada di lantai 2 di rumahnya pelaku ditangkap tanpa adanya perlawanan dan menayakan ibunya ada dimana (linglung).
"Akhirnya pelaku dipanggil oleh kakaknya lalu turun dari lantai 2 tidak ada perlawanan turun dengan baik baik seolah-olah merasa tidak terjadi apa-apa pelaku juga tidak ada ekspresi bersalah dan dia tidak tahu telah melakukan penganiayaan terhadap ibunya seperti tidak terjadi apa-apa malah dia menanyakan ibunya dimana,"ucapnya.
Pelaku LK ini, kata Sanin, memiliki sifat tempramen tinggi (emosi berlebihan), dan bertingkah aneh, bahkan pelaku pernah bermasalah dengan kepolisian saat mengamuk di stasiun Kota Bekasi dan juga tidur di dalam mobil box hingga dikira tewas.
Sekedar informasi, pelaku saat ini berada di RS Polri Jakarta timur untuk dilakukan tes kejiwaan secara mendalam dan sampi berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak Polsek Jatiasih.(firman)