KDM Tantang ITB Bikin Sistem Energi Dari Sampah Di Sekitar Kampus

Redaktur author photo
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

inijabar.com, Kota Bandung-  Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengajak ITB untuk mengembangkan riset kewilayahan yang berbasis pada sifat dan karakter lingkungan setempat.

ITB, kata Kang Dedi Mulyadi (KDM), harus memimpin pengembangan arsitektur dan tata ruang yang sesuai dengan ciri khas wilayah. 

"Bangunan di Bandung misalnya, seharusnya tidak bergantung pada AC karena cuacanya sejuk. Tapi karena desainnya keliru, ruangan jadi panas dan boros energi,” ujarnya di acara Indonesia Green Connect 2025 di Aula Timur Kampus ITB, Kota Bandung. 

KDM juga mengajak ITB untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan energi matahari dan pengelolaan sampah sebagai sumber energi terbarukan.

“Sampah selama ini dianggap musibah, padahal itu energi. Teknologi yang dibutuhkan tidak harus mahal,"katanya.

“Saya tantang ITB bikin sistem pengelolaan energi dari sampah di kelurahan sekitar kampus. Biayanya akan kami tanggung,” cetus KDM.

Dia juga menyatakan, konsep pembangunan berkelanjutan juga harus mencakup perbaikan lingkungan sekitar pusat-pusat pendidikan, seperti di Jatinangor. Ia menyoroti kondisi lalu lintas dan fasilitas pejalan kaki yang membahayakan mahasiswa.

“Ilmu jangan hanya berhenti di disertasi. Jadikan Jatinangor kawasan terpelajar yang bersih, tertib, dan aman,” ucap KDM.

Dia juga mencontohkan, desain kantor pemerintah di Jabar yang seragam, padahal kondisi geografis dan cuaca di setiap daerah berbeda.

"Akibatnya, bangunan menjadi tidak nyaman dan tidak terkoneksi dengan lingkungan. Ini memicu kegelisahan,” tuturnya.

KDM juga menyoroti pentingnya teknologi tepat guna dalam mendukung ketahanan pangan dan energi berbasis kemandirian lokal.

Ia mencontohkan penerapan sistem biogas dari peternakan yang sudah diterapkan di lingkungan tempat tinggalnya.

 


“Di tempat saya, tidak ada lagi warga yang memakai gas LPG 3 kilogram. Semua energi rumah tangga bersumber dari peternakan yang kami kelola sendiri,” jelasnya.

Dia mengklaim,  yakin jika teknologi ramah lingkungan ini diterapkan secara luas, maka Jawa Barat akan menjadi provinsi yang gemah ripah repeh rapih.

"Pengembangan teknologi sederhana semacam itu mampu menciptakan siklus ekonomi yang kuat dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap belanja pokok,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini