Menteri LH Hentikan Open Dumping Kelola Sampah, KDM; Daerah Terbersih Di Jabar Akan Dikasih Rp15 Miliar

Redaktur author photo
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Sekda Jabar saat memimpin Rapat Kordinasi Penanganan Sampah Terintegrasi di wilayah Provinsi Jawa Barat 

inijabar.com, Cianjur- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi  mengatakan, penanganan sampah harus menjadi gerakan strategis untuk membentuk karakter masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Dedi mengusulkan pemberian insentif dan sanksi kepada pemerintah daerah, termasuk peluncuran penghargaan 'Mahkota Binokasih' untuk kota/kabupaten terbersih dengan hadiah pembangunan senilai Rp15 miliar.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jabar akan menggelar lomba 'Gapura Sribaduga' antar desa dan kelurahan dengan indikator utama kebersihan dan pengelolaan sampah yang dinilai berdasarkan standar Adipura serta integrasi konsep RDF. 

"Program ini diharapkan mampu memicu partisipasi aktif masyarakat di tingkat akar rumput,"ujarnya saat bersama Menteri Lingiungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memimpin Rapat Penanganan Sampah Terintegrasi di wilayah Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kantor Bupati Cianjur, Sabtu (9/8/2025).

Dedi Mulyadi juga menegaskan, bantuan provinsi tidak akan diberikan kepada daerah yang tidak menunjukkan komitmen dan kinerja dalam pengelolaan sampah.

Kebijakan ini, kata dia, akan diterapkan hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga pengawasan dan pembinaan dapat dilakukan secara menyeluruh.

Sektor pendidikan pun dilibatkan melalui program 'Anugerah Panca Waluya' yang mendorong sekolah membentuk karakter peserta didik agar mampu mengelola sampah secara mandiri.

Pendekatan ini diharapkan menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Dengan strategi kolaboratif yang melibatkan pemerintah daerah, industri, masyarakat, dan lembaga pendidikan, Jawa Barat menargetkan seluruh kabupaten/kota di wilayahnya menjadi pelopor pengelolaan sampah yang inovatif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Pemerintah optimistis langkah ini akan berdampak signifikan pada kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyatakan, pentingnya sinergitas antar wilayah, serta mendorong perubahan paradigma dari pengelolaan berbasis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi pengelolaan dari hulu dengan fokus pada pengurangan dan pembatasan sampah.

 


Hanif juga menegaskan, perlunya menghentikan praktik open dumping di TPA, menerapkan sistem sanitary landfill, dan mengoptimalkan pemanfaatan RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai bahan bakar alternatif oleh industri semen.

Pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat diinstruksikan memastikan hanya sampah residu yang masuk ke TPA, serta segera memetakan proyek pembangunan PSEL (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) sesuai regulasi terbaru.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini