Rayakan HUT ke 6, RSUD Pondok Gede Ganti Logo

Redaktur author photo
dr. Johny saat memberikan sambutan di acara HUT RSUD Pondokgede ke-6

inijabar.com, Kota Bekasi - RSUD Pondok Gede merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-6, sekaligus meluncurkan logo baru pada Kamis (28/8/2025). Peringatan ini bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, mengingat rumah sakit tersebut ditetapkan berdiri pada 17 Agustus 2019.

Direktur RSUD Pondok Gede, dr. Johny Timbul Pardomuan, mengungkapkan perjalanan rumah sakit yang penuh tantangan sejak awal berdirinya pada tahun 2019 lalu.

"Pada tahun 2019 saat berdiri memang belum ada apa-apa, masih kosong dan peralatan masih dipersiapkan oleh Dinas Kesehatan," kenang dr. Johny.

Ia menceritakan, tantangan berat datang ketika pandemi COVID-19 melanda. RSUD Pondok Gede langsung diminta menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, sehingga layanan umum tidak dapat berjalan karena harus menjadi ruang isolasi hingga akhir 2021.

"Saya masuk saat COVID-Delta, ketika angka kematian COVID masih tinggi-tingginya. Namun pada September 2021 tanggal 15, kami sudah mencapai zero COVID," ungkapnya.

Setelah masa pandemi berakhir, RSUD Pondok Gede mulai berbenah, dengan meningkatkan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan menjalin kerja sama dengan BPJS.

"Puji Tuhan, pada Januari 2022, rumah sakit ini resmi melayani pasien BPJS dan umum dengan sistem informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi," paparnya.

Meningkatnya kepercayaan masyarakat tercermin dari tingginya kunjungan pasien, terutama untuk penyakit tuberkulosis (TBC). Hal tersebut mendorong manajemen menetapkan layanan TBC sebagai unggulan rumah sakit.

Selain TBC, dr. Johny menyatakan, RSUD Pondok Gede juga unggul dalam penanganan HIV. Rumah sakit tersebut meraih prestasi, sebagai empat besar rumah sakit yang paling banyak melayani pasien HIV di wilayahnya.

"Kami melakukan penjangkauan aktif dan pasif untuk HIV karena ini fenomena gunung es. Yang ditemukan pasti lebih sedikit dari yang sebenarnya ada," kata dr. Johny.

Dalam peringatan HUT ke-6, RSUD Pondok Gede juga meluncurkan logo baru, yang telah mengakomodasi seluruh layanan rumah sakit.

"Selama ini kami masih menggunakan logo Pemerintah Kota Bekasi, karena masih memikirkan layanan unggulan mana yang akan dikembangkan. Logo baru ini sudah mencerminkan visi-misi kami untuk melayani kesembuhan pasien," ujar dr. Johny.

Meski mengalami perkembangan pesat, RSUD Pondok Gede menghadapi kendala lahan parkir yang terbatas. Tingginya kunjungan pasien, terutama pada hari Senin, membuat area parkir tidak mencukupi.

dr. Johny berharap, pemerintah daerah dapat mempertimbangkan perluasan lahan, termasuk memanfaatkan area di belakang pasar yang saat ini menjadi tempat pembuangan sampah.

"Sangat tidak layak jika ada rumah sakit di samping tempat pembuangan sampah. Ini menjadi persoalan di tingkat kota yang perlu perhatian khusus," tegasnya.

Dengan pencapaian pendapatan bulanan mencapai Rp 1,1 miliar dari kondisi nol pada awal pengelolaan, dr. Johny optimis, RSUD Pondokgede akan terus berkembang.

"Dalam 3,5 tahun dari pendapatan nol bisa mencapai Rp 1,1 miliar per bulan, ini prestasi yang harus memacu kami untuk berbuat lebih baik lagi," katanya.

Di hari ulang tahun ke-6, RSUD Pondok Gede berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya, dengan harapan pencapaian yang lebih gemilang di masa mendatang. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini