Eks Presma Univ.Nusa Mandiri Sebut Aksi Tidur Dirur PDAM TP Cederai Wibawa DPRD

Redaktur author photo
Demisioner Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Coky Atma Jaya

inijabar.com, Kota Bekasi- Viral nya vidio berisi Direktur Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi yang sedang tertidur saat pembahasan Pansus 8 terkait Perda Penyertaan Modal BUMD di DPRD Kota Bekasi.

Video tersebut tersebar masif dan menuai respon negatif masyarakat. Narasi mengecam pun dilontarkan berbagai kalangan termasuk di Kota Bekasi.

Salah satunya diucapkan mantan Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri, Coky Atma Jaya. Dia menegaskan, peristiwa yang dinilai mencederai nilai profesionalisme dalam forum resmi pengawasan publik tersebut.

Menurut Coky, RDP (Rapat Dengar Pendapat) merupakan ruang pertanggungjawaban lembaga terhadap wakil rakyat dan masyarakat. Karena itu, segala bentuk sikap yang menunjukkan ketidaksiapan dinilai tidak pantas.

“Rapat itu adalah forum resmi pertanggungjawaban publik, bukan tempat untuk tidur atau menunjukkan ketidakseriusan. Apa pun alasannya, tindakan tersebut tidak mencerminkan profesionalisme,” kata Coky dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).

Ia mengecam keras dugaan perilaku tersebut karena dinilai mencoreng nama baik Perumda Tirta Patriot sekaligus merendahkan wibawa DPRD sebagai lembaga pengawas.

Coky juga mendesak Direktur Perumda Tirta Patriot untuk memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik guna meluruskan informasi yang beredar. Selain itu, ia meminta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja jajaran direksi perusahaan daerah tersebut.

“Jika ditemukan adanya pelanggaran etika atau ketidakmampuan dalam menjalankan tugas, kami meminta agar pemerintah daerah mengambil langkah tegas,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mendorong DPRD Kota Bekasi agar menindaklanjuti insiden tersebut secara serius dan memastikan tidak ada pelanggaran yang dibiarkan tanpa konsekuensi.

Menurut Coky, Perumda Tirta Patriot memegang peranan strategis dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya pelayanan air bersih. Karena itu, setiap bentuk dugaan kelalaian dalam forum pengawasan resmi dinilai patut menjadi perhatian publik.

“Pelayanan publik adalah amanah, bukan sekadar formalitas. Jika pada forum resmi saja muncul dugaan kelalaian mencolok, wajar bila masyarakat mempertanyakan kapasitas kepemimpinan yang ada,” ucapnya.

"Saya mengecam keras dugaan tindakan tidak profesional yang mempermalukan nama Perumda Tirta Patriot serta mencederai wibawa rapat resmi DPRD Kota Bekasi,"sambung Coky.

Selain itu, kata dia, pihaknya menuntut Direktur Perumda Tirta Patriot memberikan klarifikasi terbuka kepada publik juga mendesak  walikota Bekasi dan wakil Walikota Bekasi melakukan evaluasi mendalam dan mempertimbangkan langkah tegas apabila ditemukan pelanggaran etika atau ketidakmampuan menjalankan tugas.

"Saya meminta DPRD Kota Bekasi bertindak lanjut dan memastikan insiden seperti ini tidak dibiarkan tanpa konsekuensi yang jelas,"tegasnya.

Perumda Tirta Patriot, sambung Coky, memikul tanggung jawab besar terhadap pelayanan air bersih warga Kota Bekasi. Jika pada forum pengawasan resmi saja muncul dugaan kelalaian mencolok, maka sangat wajar publik mempertanyakan kapasitas kepemimpinan yang ada saat ini.

"Saya menegaskan: Rapat resmi adalah tempat bekerja, bukan tidur. Pelayanan publik adalah amanah, bukan seremonial. Insiden memalukan ini tidak boleh dianggap wajar dan tidak boleh didiamkan,"pungkasnya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini