 |
| Para peserta pelatihan berfoto bersama usai mengikuti acara. |
inijabar.com, Kabupaten Bogor - Fenomena anak usia dini yang kerap datang terlambat, kesulitan mengikuti rutinitas harian, hingga kurangnya kemandirian dalam aktivitas sederhana, menjadi perhatian serius dunia pendidikan.
Tanpa pembiasaan tepat sejak dini, kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada kesiapan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045, yang membutuhkan sumber daya manusia berkarakter kuat dan disiplin tinggi.
Merespons tantangan tersebut, mahasiswa Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Panca Sakti Bekasi, menggelar pelatihan bertajuk 'Pembiasaan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di PAUD' bagi guru Sekolah Regina Caeli, Cileungsi.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan pihak swasta, terhadap program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dalam membentuk generasi muda berkarakter tangguh dan mandiri.
Ketua Panitia, Ruth Junita, menjelaskan program tersebut terdiri dari kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat. Rangkaian kebiasaan ini menjadi pondasi pembentukan karakter yang kuat, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.
"Kegiatan ini penting karena guru adalah role model pertama di sekolah. Pembiasaan disiplin tidak bisa hanya diucapkan, tetapi harus ditunjukkan dan dilatih melalui rutinitas yang konsisten," kata Ruth, Kamis (4/12/2025).
Ia menegaskan, guru membutuhkan pemahaman dan strategi tepat, agar dapat membangun karakter disiplin kuat sejak anak usia dini. Jika guru dan orang tua sejalan, anak akan tumbuh menjadi pribadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan masa depan.
"Pelatihan ini secara khusus berfokus pada nilai utama yang paling mendesak diperkuat pada anak usia dini, yaitu kedisiplinan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dipilih karena menjadi fase krusial pembentukan karakter," ujar Ruth.
Melalui pelatihan itu, guru-guru PAUD Regina Caeli mendapatkan pemaparan materi mengenai strategi pembiasaan karakter, disiplin positif, teknik membangun rutinitas konsisten, serta pentingnya kolaborasi efektif dengan orang tua.
"Sebagai pendalaman materi, para peserta mengikuti game role play secara berkelompok, untuk mensimulasikan situasi nyata dalam penerapan pembiasaan disiplin di kelas," ungkap Ruth.
Ia menambahkan, selain menyasar PAUD, program pembiasaan karakter disiplin dan tanggung jawab melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, juga menargetkan tenaga pendidik fase A yang meliputi jenjang TK sampai SD kelas 2.
"Tim pelaksana berharap kegiatan ini dapat memperkuat implementasi pembiasaan karakter di sekolah serta mendorong terciptanya kolaborasi efektif antara guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak," papar Ruth.
Sementara itu, salah satu peserta, Emi, menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan. Ia mengaku, telah merasakan manfaatnya, terutama dengan profesinya sebagai pendidik dan juga seorang ibu.
"Saya merasa workshop yang diadakan sangat bermanfaat, apalagi buat saya sebagai pendidik dan ibu. Informasi tentang stimulasi perkembangan otak anak sampai usia 5 tahun sangat penting. Nutrisi yang baik juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan orang tua," tukas Emi.
Pelatihan itu menjadi bagian dari komitmen bersama, dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan menyiapkan generasi berkarakter unggul menuju Indonesia Emas 2045. (Pandu)
