![]() |
| Anggota DPRD Jabar Muhammad Faizin |
inijabar.com, Depok - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) M. Faizin menegaskan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Kota, Provinsi, dan Pusat dalam menjaga keberlangsungan Tradisi Budaya Lokal.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Jabar, M. Faizin saat menggelar kegiatan 'Dewan Menyapa Warga Berbasis Budaya' di lapangan Pemuda Pratama, RW 11 Tanah Baru, Kota Depok pada Jumat (5/12/2025).
“Apa yang belum dapat dikerjakan pemerintah kota akan dilengkapi oleh provinsi. Prinsip pembangunan harus saling mendukung dan berkesinambungan,” ujar M.Faizin dalam sambutannya.
“Budaya adalah akar kehidupan masyarakat. Jika akar budaya hilang, identitas dan jati diri juga akan hilang. Karena itu, budaya harus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman,” tambah M.Faizin.
Faizin menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan program baru DPRD Jabar yang diselenggarakan setiap tiga bulan. Program ini dimaksudkan untuk memperkuat komunikasi antara anggota dewan dan masyarakat melalui pendekatan budaya. Langkah tersebut selaras dengan visi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya.
“Kegiatan ini menjadi sarana dialog langsung antara legislatif dan masyarakat sekaligus upaya penguatan budaya lokal. Karena budaya merupakan akar penting kehidupan masyarakat dan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah maupun provinsi,” kata M.Faizin.
Kaitannya dengan sektor budaya sebagai media penguatan nilai, Faizin juga kembali mengingatkan nilai-nilai akulturasi budaya yang telah lama berkembang di Nusantara. Dia mencontohkan bahwa bagaimana para tokoh Walisongo menggunakan pendekatan budaya dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman tanpa intimidasi atau pemaksaan terhadap masyarakat.
Menurutnya tradisi kesenian lokal seperti wayang, seni silat Betawi, tahlilan, dan berbagai ritual sosial lainnya merupakan bagian dari akulturasi yang perlu dijaga karena sejalan dengan nilai kebaikan dan kebersamaan yang dianjurkan agama.
“Tradisi yang baik termasuk anjuran dalam ajaran Islam. Maka budaya tidak boleh diabaikan, apalagi ditinggalkan,” ujar M.Faizin.
Dia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran tokoh masyarakat, LPM, ketua RT/RW, Karang Taruna, pegiat Sanggar Budaya Benda Ulung Depok, serta Fraksi PKB Kota Depok yang turut mendukung kegiatan tersebut.
Tak hanya itu M.Faizin juga mendorong adanya transformasi budaya ke ranah digital. Dia menilai bahwa modernisasi dalam pelestarian budaya sangat penting melalui pemanfaatan media digital.
Oleh karenanya, dia mendorong sanggar dan pelaku seni di Depok untuk aktif memproduksi konten budaya melalui platform-platform digital seperti Instagram, YouTube, TikTok dan sebagainya.
“Dunia digital tidak mengenal batas ruang dan waktu. Ketika seni diproduksi secara konsisten, ia dapat menjangkau penonton internasional sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi para pelaku budaya,” ujarnya.
Anggota DPRD Jabar asal Daerah Pemilihan VIII (Depok–Bekasi) itu juga berjanji akan menyediakan tenaga konsultan digital untuk membantu para pelaku budaya memahami teknik produksi konten, live streaming, hingga strategi promosi daring.
Dia menyatakan, PKB Depok siap mendorong pembangunan pusat-pusat kebudayaan hingga tingkat Kelurahan di Kota Depok. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Kita berharap budaya Depok kembali menjadi kebanggaan masyarakat. Pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama agar identitas dan jati diri daerah tetap kokoh,” tandasnya. (Risky)



