![]() |
| Diskusi Maxim |
inijabar.com, Jakarta - Keberlanjutan ekosistem transportasi digital di Indonesia menjadi fokus utama dalam diskusi panel, yang digelar Maxim Indonesia bersama sejumlah pemangku kepentingan, di Kantor Pusat Maxim Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Forum bertajuk 'Sinergi Ekosistem Transportasi Digital dan Inovasi untuk Ekonomi Indonesia yang Inklusif' itu, menghadirkan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian UMKM, BPJS Ketenagakerjaan, hingga mitra pengemudi Maxim.
Direktur Pengembangan Maxim Indonesia, Dirhamsyah mengatakan, transportasi daring kini menjadi elemen penting dalam dinamika sektor ekonomi digital nasional.
"Transportasi daring tidak hanya menyediakan layanan mobilitas yang lebih efisien, tetapi juga membuka produktivitas masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan melalui program kemitraan," ujar Dirhamsyah.
Dirhamsyah menegaskan, forum tersebut menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi berkelanjutan antar sektor.
"Melalui forum ini, kami berharap dapat memetakan perkembangan kebijakan, memahami, dan merumuskan kolaborasi antarsektor secara berkelanjutan," katanya.
Dirhamsyah menjelaskan, Maxim menerapkan skema kemitraan yang memberikan keuntungan lebih besar bagi mitra pengemudi, dengan komisi aplikasi maksimal 15 persen.
"Dengan penerapan komisi aplikasi maksimal 15 persen, Maxim memberikan peluang lebih besar bagi mitra untuk meningkatkan pendapatannya, sekaligus menjaga tarif tetap terjangkau bagi pengguna," paparnya.
Dia menambahkan, fleksibilitas menjadi kunci dalam model kemitraan yang diterapkan Maxim, sekaligus mendukung fleksibilitas bagi mitra pengemudi untuk dapat bekerja secara mandiri.
Dalam forum tersebut, Maxim menyatakan kesiapan berpartisipasi aktif dalam pembahasan regulasi transportasi daring bersama Kementerian Perhubungan, termasuk soal struktur tarif dan komisi.
Selain berkomitmen mendukung pengembangan pelaku usaha bersama Kementerian UMKM dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Maxim juga memperkuat komitmen melalui Yayasan Pengemudi Selamat Sejahtera Indonesia (YPSSI).
"Kami mendukung keselamatan dan kesejahteraan mitra pengemudi melalui YPSSI. Selain itu, kami juga mendorong mitra mendapatkan proteksi tambahan lewat program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan," ucap Dirhamsyah.
Sementara itu, Kepala Direktorat Angkutan Tidak Dalam Trayek Kementerian Perhubungan, Utomo Harmawan menekankan, pemerintah berkomitmen menghadirkan regulasi yang inklusif.
"Pemerintah akan terus berupaya menghadirkan regulasi yang inklusif, untuk mewujudkan ekosistem yang stabil dan terus bertumbuh," ungkap Utomo.
Utomo menegaskan, pemerintah membuka ruang partisipasi dari seluruh pelaku industri. Karena menurutnya, kebijakan yang efektif lahir dari saran dan masukan dari seluruh pihak.
"Kami juga terbuka terhadap saran dan masukan dari seluruh pihak, karena kebijakan yang efektif bisa lahir jika dirumuskan bersama dan mencerminkan kebutuhan para pelaku di lapangan," pungkas Utomo.
Melalui dialog terbuka tersebut, seluruh peserta menyepakati perlunya sinergi jangka panjang antara pemerintah dan industri, guna memastikan keseimbangan ekosistem transportasi digital. Sekaligus memperkuat kebijakan serta memperluas manfaat ekonomi digital bagi masyarakat. (Pandu)




