inijabar.com, Kota Bekasi- Pertanyaan soal tidak ada lagi honor operasional untuk RT/RW, Posyandu dan Marbot Masjid menjadi trending topik di setiap reses anggota DPRD Kota Bekasi yang dimulai sejak tanggal 8 hingga 11 November 2019.
 |
| warga yang hadir di Reses II, Ibnu Hajar Tanjung di RW 03 Bantar Gebang mendengarkan di luar area acara. |
Demikian pula yang dirasakan olehAnggota DPRD Kota Bekasi asal Fraksi Gerindra, Ibnu Hajar Tanjung pada 2 kali acara Reses II nya pertanyaan warga yang hadir pasti ada yang mempertanyakan soal hilangnya honor RT/RW, Posyandu serta Marbot.
"Dengan tidak adanya honor RT/RW kami kesulitan unt5uk operasional rapat serta memberi bantuan operasional untuk Posyandu yang ada di wilayah kami. Mohon pa Dewan Pak Tanjung agar keputusan Pemkot Bekasi tersebut dikaji ulang,"tanya salah satu warga yang hadir di Reses II Ibnu Hajar Tanjung di RW 03 kelurahan Bantar Gebang, kecamatan Bantar Geba yng. Minggu (10/11/2019).
Reses tersebut juga disambut antusias warga yang hadir sekitar 280 warga. Hingga meluber ke luar area acara tersebut.
Sementara itu Anggota DPRD Kota Bekasi, Ibnu Hajar Tanjung menanggapi soal pemotongan honot RT/RW, Posyandu serta Marbot menyatakan, pihaknya beserta 40 dewan yang lain setuju kalau honor operasional tersebut diadakan lagi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan anggota dewan yang lain dan memang sama tuntutan warga terutama pengurus RT/RW, Posyandu, Marbot mencuat dan ini harus kita perjuangkan lagi. Karena hal tersebut juga merupakan janji politik Walikota Bekasi saat Pilkada 2017. Bahkan yang saya tahu akan finaikan 100 persen,"ungkap pria yang juga masuk di Komisi 4 DPRD Kota Bekasi.
Soal membludaknya warga yang hadir saat acara Resesnya, Ibnu Hajar Tanjung mengaku kalau pada 2 kali acara Reses selalu antusias dan jumlah warga yang hadri diatas 200 orang.
"Saya mengucapkan terimakasih atas warga dan tokoh masyarakat yang hadir. Saya berjanji akan mengawal aspirasi warga yang diajukan melalui saya,"pungkasnya.(*)
