Di Islamic Center Ridwan Kamil Minta Maaf Pada Tokoh Agama dan Jawara Bekasi, Ini Sebabnya

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi-  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang lebih akrab dipanggil Kang Emil siang tadi (22/02) bersilaturrahmi di Islamic Centre Bekasi.


Usai meresmikan taman alun-alun kota Bekasi kang Emil disambut para pengurus Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie di Aula KH Noer Alie. Ada ketua Pembina Wikanda Darmawijaya, Atifah Hasan dan Ibu Suko Martono.


Juga ada Paray Said, Abid Marzuki, Heri Suko Martono, dan beberapa ketua bidang serta karyawan dari unit kerja. "Iyalah, dalam hal menyambut tamu, kita selalu serius," kata Amin Idris, ketua bidang Humas Yayasan Nurul Islam menjawab wartawan.


Kunjungan Gubernur Emil ke Islamic adalah kesempatan pertama. Tapi, Kang Emil yang anak pejuang mengaku tertarik dan mendapat pelajaran dari pemaparan Abid Marzuki tentang sejarah Bekasi dan para ulama-ulama pejuang.


"Kake saya juga pahlawan seperti KH Noer Alie. Beliau Panglima tentara Hizbulloh Purwakarta," kata Kang Emil. Dari beliau Emil mengaku banyak mendapat pelajaran kepribadian sebagai muslim.


Namun kemudian Emil mengikuti minatnya menjadi arsitek. Lalu belajar di amerika, negara yang lebih maju dan modern. Jadi saya adalah pribadi yang islamis dan modernis.


Selain pengurus Islamic, Kang Emil juga mengundang Damin Sada dan para jawaranya. Emil mengaku cinta budaya, karena itu ia mencintai hubungan baik dengan para pengawal budaya.


Tapi sebetulnya, Emil mengaku kunjungannya ke Bekasi karena ingin minta maaf. Karena dari tiga tahun kepemimpinannya dua tahun di antaranya dihantam pandemi. Jadi hanya setahun yang efektif untuk konsolidasi. Dan pada saat ini mulai membangun, covid menghantam.


Ada 5 trilyun anggaran terserap ke pandemi. Sehinga semestinya dana itu dipakai membangun masjid, infra struktur, membantu kegiatan sosial budaya dan keagamaan, terpaksa habis untuk mendanai pandemi.


Insha Alloh tahun 2022 ini menjadi momentum terbaik. Karena pandeminya sudah mulai hilang dan saya bisa mengalokasikan dana tahun ini untuk pembangunan lagi.


Di Islamic Emil langsung membuka dialog dengan pembina YNI KH. Noer Alie, ibu Ustazah Atifah Hasan yang jugavketua BKMT Jabar.


Dalam dialog langsung itu, ustazah langsung menitipkan masjid yang belum jadi. Padahal ini adanya di titik kota yang sangat strategis.


Kang Emil pun tidak banyak menjanjikan. Tapi dia meminta gambar arsitekturnya, "insha Alloh saya bisa balik lagi kesini untuk merealisasikan kebaikan ini," katanya.


Di sela silaturrahmi itu, kang Emil sempat memberikan cindera mata kepada KH. Dr. Abid Marzuki M.Ed.


Selama pandemi saya melakukan kegiatan melukis. Salah satu lukisan saya ada yang dijadikan sajadah. Nah sajadah lukisan itulah sore tadi yang diberikan kepada Kiyai Abid.


Sementara Jajaka pimoinan Damin Sada berkenan menyerahkan replika Golok Bekasi. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini