Omset Kurma Turun Sejak Awal Ramadhan

Redaktur author photo




Inijabar.com, Kota Bekasi - Meskipun mengalami penurunan omset penjualan saat Ramadhan dimasa pandemi ini, namun kurma tetap diburu para pecintanya untuk dijadikan hidangan berbuka puasa.


M. Iqbal, salah seorang penjual kurma yang berada di Perumahan Bekasi Timur Regency, Cluster Malachite, Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi menuturkan, saat ini para pecinta dan penikmat kurma selama pandemi boleh terbilang cukup stabil. Hanya saja, dari segi omset penjualan, kurma yang dimilikinya mengalami sedikit penurunan.


"Alhamdulillah, kalau untuk penikmatnya masih stabil, hanya saja dari sisi omset penjualannya yang sedikit menurun selama bulan Ramadhan dimasa pandemi ini," jelas Iqbal, Senin (11/4/2022).


Diakuinya, bila dibandingkan sebelum pamdemi, penjualan kurma miliknya selama Ramadhan bisa meraih keuntungan bersih hingga Rp20 juta, sedangkan saat ini penjualan kurmanya di bulan Ramadhan dimasa pandemi, mampu meraup keuntungan Rp8-10 juta.


"Kalau dulu sebelum pamdemi, selama Ramadhan mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp20 juta, namun untuk saat ini karena masih pandemi mampu menghasilkan keuntungan sekitar Rp8-10 juta," katanya.


Untuk jenis kurmanya sendiri, Iqbal mengakui, dirinya menjual berbagai macam jenis kurma mulai dari kurma Sukari dengan harga jual per kilogramnya Rp80.000 ribu, kurna Tunis Tangkai sekitar Rp100.000 ribu per kilogramnya, kurma Bam Iran sekitar Rp110.000 ribu per kilogram, kurma Tunis Madu sekitar Rp70.000 ribu per kilogram, kurma Mesir Golden Valley sekitar Rp50.000 ribu per kilogram, kurma Khalas sekitar Rp50.000 ribu per kilogram dan kurma Ajwa sekitar Rp280.000 ribu per kilogramnya.


"Harga kurma bervariasi dan jenisnya pun bermacam-macam yang saya perdagangkan untuk saat ini," tukas pemilik toko Abu Arfan.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini