PPDB 2023, Siswa Lulusan SD di Cimahi 8 Ribu Lebih Daya Tampung SMPN Sekira 4 Ribu

Redaktur author photo


Orang tua siswa saat mendaftar ke SMPN di Cimahi


inijabar.com, Cimahi- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di Kota Cimahi untuk jenjang SMP sudah dimulai untuk jalur afirmasi, jalur prestasi akademik dan non akademik serta jalur perpindahan orang tua sejak 14 Juni 2023, sedangkan tahap kedua dibuka pada 26-30 Juni 2023.


Menurut catatan Dinas Pendidikan Kota Cimahi ada perkiraan ribuan lulusan SD di Kota Cimahi harus gigit jari karena dipastikan tidak akan tertampung di SMP Negeri karena jumlahnya tidak sebanding.


Kondisi itu terjadi karena daya tampung SMP Negeri di Kota Cimahi hingga saat ini masih terbatas, sedangkan jumlah lulusan SD yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP pada tahun 2023 ini jumlahnya cukup banyak.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, jumlah lulusan SD tahun ini diperkirakan mencapai 8 ribu lebih, sedangkan daya tampung atau kouta PPDB SMP Negeri di Kota Cimahi hanya 4 ribu orang.


"Artinya hanya sekitar 50 persen yang tertampung, jadi untuk sisanya kita arahkan ke sekolah swasta karena semua anak harus mendapatkan hak belajarnya baik di sekolah negeri ataupun swasta," ujarnya di Perkantoran Pemkot Cimahi, Selasa (13/6/2023).


Ia mengatakan, siswa SD yang tidak tertampung di SMP negeri itu dipastikan bisa masuk ke swasta karena kuota yang disediakan mencapai 3.500 orang dan sisanya ada siswa SD yang masuk pesantren.


Dalam dua tahun terakhir, kata Harjono, banyak lulusan SD yang memilih untuk masuk pesantren. Bahkan, jika melihat data dari setiap sekolah, jumlah siswa SD yang masuk ke pesantren mengalami peningkatan.


"Berdasarkan data dari sekolah, siswa SD yang masuk ke pesantren pada tahun sebelumnya yakni 2021 ada 700-an dan tahun 2022 ada 1.000 siswa," kata Harjono.


Ia mengatakan, pemilihan sekolah merupakan hak dari orang tua dan siswanya, tetapi pihaknya mengimbau agar anak tetap mendapatkan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.


"Jadi yang penting harapan kami, siswa ini masuk ke pesantren yang memiliki sekolah formal di dalamnya agar mereka punya dua ijazah, ijazah pesantren dan pendidikan formal,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini