Atlitnya Terpaksa Cari Tambahan Rezeki, NPCI Kota Bekasi Berjalan Terseok-seok

Redaktur author photo

 

Kantor NPCI Kota Bekasi di GORPatriot Chandarabaga Gate 21


inijabar.com, Kota Bekasi- Selain KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), KORMI (Komite Olahraga  Rekreasi Masyarakat Indonesia) ada juga federasi olah raga bagi penyandang disabilitas yang dikenal dengan nama NPCI (National Paralimpic Comitee Indonesia).


NPCI sendiri pada 26 Juli 2010, nama organisasi ini berubah menjadi Komite Paralimpiade Nasional Indonesia dan menjadi organisasi satu satunya yang mewadahi olahraga difabel di Indonesia dan berwenang mengkoordinasikan kegiatan olahraga prestasi bagi penyandang disabilitas.


Di Jawa Barat sendiri NPCI yang punya peringkat teratas saat event Peparda (Pekan Paralimpik Daerah) yang digelar di Kabupaten Bekasi pada 20-30 november 2022 adalah atlit-atlit NPCI asal Kabupaten Bekasi sedangkan atlit NPCI Kota Bekasi berada di peringkat ke 17 dari 27 Kota/Kabupaten yang ada di Jabar.


Melihat torehan NPCI Kota Bekasi di event tersebut tidak jelek-jelek banget. Apalagi jika dilihat dari sisi anggaran, sarana prasarana yang sangat kurang untuk pembinaan atlit difabilitas sangat miris.


Menurut data yang didapat jumlah atlit di bawah naungan NPCI Kota Bekasi kurang lebih ada 114 atlit. Dari cabang olahraga yang ada di NPCI Kota Bekasi, justru olah raga populer seperti sepak bola, bola basket, sepeda belum ada induk cabang olahraga nya. 


Menurut sumber di NPCI Kota Bekasi tidak ada nya anggaran untuk menunjang olahraga tersebut menjadi alasan utama tidak maksimalnya pembianaan atlit difable.


Belum adanya 'politikal will' yang maksimal dari Pemerintah Kota Bekasi kepada atlit-atlit difable di bawah naungan NPCI Kota Bekasi bisa terlihat pada besaran anggaran APBD untuk federasi olahraga difable tersebut.


Pada tahun anggaran 2022 NPCI Kota Bekasi mendapat hibah APBD sebesar Rp1.2 miliar yang diberikan pada APBD murni Rp 200 juta dan di APBDP Rp1 miliar. 


Di tahun 2023 ini mengalami penurunan hibah yang diberikan. NPCI Kota Bekasi  menerima Rp200 juta di APBD murni dan rencananya (belum cair hingga berita ini diturunkan) di APBDP Rp800 juta. Jauh jika dibandingkan dengan NPCI Kabupaten Bekasi yang menerima hibah APBD nya tembus sebesar Rp24 miliar.


Mereka para atlit difable yang meraih medali emas di event Perparprov 2022 dijanjikan Pemerintah Kota Bekasi mendapat bonus sebesar Rp 200 juta dan umroh bagi yang muslim.


Namun kenyataanya, penerima medali emas hanya mendapat Rp30 juta tanpa umroh, sedangkan peraih medali perak mendapat bonus Rp25 juta dan peraih medali perunggu mendapat Rp20 juta.


Karena tidak cukupnya anggaran yang diberikan Pemkot Bekasi membuat para atlit difable di bawah naungan NPCI Kota Bekasi tidak bisa mengandalkan prestasinya di bidang olahraga untuk kebutuhan sehari-hari.


Mayoritas atlit difable tersebut menutupi kehidupannya dengan berprofesi sebagai tukang pijat (massage), driver ojol, pengamen, ada pula yang jadi tukang parkir.


Tentu saja hal itu jauh dari ideal sebagai atlit difable profesional yang seharusnya mayoritas aktifitas mereka diisi dengan latihan agar bisa meningkatkan prestasi di bidang olahraga yang digelutinya.


Pernah ada seorang atlit difable Kota Bekasi cabang olahraga catur yang pagi sampai siang hari dia sibuk menjadi juru parkir tidak resmi di sekitaran kampus Bani Saleh Margahayu Bekasi Timur. Padahal sore hari nya di hari yang sama, pria tersebut harus berangkat ke Bandung untuk ikut seleksi persiapan Peparprov Jabar.


Sungguh miris, atlit yang seharusnya masuk karantina untuk persiapan mewakili Kota Bekasi di ajang olahraga kaum difable se Jabar. Ini malah sibuk mengais rejeki untuk dapur nya agar tetap bisa ngebul ketika dirinya ikut bertanding.


Selain itu jika melihat kantor sekretariat NPCI Kota Bekasi yang berada di GOR Patriot Chandrabaga Gate 21. Kondisinya ibarat bumi dan langit jika dibandingkan dengan Kantor KONI Kota Bekasi yang megah.


Kondisi memprihatinkan tersebut yang membuat sejumlah atlit difable di Kota Bekasi akhirnya hengkang ke Kabupaten Bekasi yang dianggap pembinaannya dan supporting anggaran daerah cukup besar.


Atlit difable Kota Bekasi ada juga yang berprestasi di level Nasional maupun di event Internasional mewakili negara.


Salah satunya di Cabor Bowling  ada Sahrul Andriansyah yang sudah banyak berprestasi membawa harum nama Kota Bekasi bahkan membawa harum nama Indonesia di event Internasional. Lalu di Cabor atletik yakni Tolak Peluru ada Ruli yang juga berprestasi di level nasional.


Berikut catatan prestasi yang dipeproleh atlit dibawah naungan NPCI Kota Bekasi di Peparda pada 20- 30 November 2022.


Kontingen Kota Bekasi berjumlah 140 atlit dari 9 cabang olahraga yang dilombakan dengan hasil peringkat 17 dari 36 daerah yang berpartisipasi. Dengan perolehan medali emas 5, medali perak 16, medali perunggu 21 total 42 medali


Rincian : 

Atletik 3 perak, 3 perunggu

Angkat berat 1 emas 8 perak 1 perunggu

Catur netra 2 perunggu

Yudo 4 emas 4 perak 4 perunggu

Renang 1 perak 3 perunggu

Tenis Meja 3 perunggu

Goal Ball 2 perunggu.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini