 |
| Jajaran DPD Partai Golkar Jawa Barat berpose bersama para calon kepala daerah se Jabar. |
inijabar.com, Kota Bandung- Bakal Calon Walikota Bekasi Nofel Saleh Hilabi menjadi salah satu yang hadir di acara Optimalisasi Peran Anggota Fraksi dalam Pemenangan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Jawa Barat yang digelar di eL. Hotel Royale Bandung Jl. Merdeka No. 2 Kota Bandung, Senin 6 Mei 2024 malam.
Menurut pengusaha muda ini acara tersebut tentu saja menambah pencerahan baru sehingga bisa menambah motivasi memenangkan Pilkada 2024 khususnya di Kota Bekasi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Bendahara Umum DPP Partai Golkar Dito Ganinduto, Anggota DPR RI asal Sukabumi Dewi Asmara, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat MQ. Iswara, Ketua Harian Daniel Muttaqien dan Bendahara Umum Metty Triantika serta pengurus lainnya.
"Saya sepakat dengan pak Ace, bahwa kemenangan di Pileg yang lalu harus diteruskan dengan kemenangan di Pilkada. Ini menjadi motivasi untuk semua kader Golkar termasuk di Kota Bekasi,"ujarnya. Selasa (7/5/2024)
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, dalam sambutannya mengatakan, Partai Golkar Jawa Barat tmenargetkan bisa meraih kemenangan 60 persen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Barat.
Di hadapan Pimpinan dan Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kabupaten Kota se-Jawa Barat dan juga para calon kepala daerah yang hadir menegaskan, kemenangan di Pileg harus diteruskan dengan kemenangan di Pilkada 2024.
“Pemilu 2024 ini, betul-betul merupakan tahun politik, karena di dalamnya ada tiga momentum pemilihan yakni Pileg (Pemilihan Legislatif), Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pilkada (Pemilhan Kepala Daerah). Ini menegaskan kita semua bahwa setelah kita menang Pileg dan Pilpres maka harus disempurnakan dengan kemenangan Pilkada di seluruh kabupaten kota,"ungkap Ace.
Terkait persiapan Pilkada di Jawa Barat, Ace menjelaskan, Partai Golkar saat ini tengah memasuki tahapan survei guna melihat kenaikan elektabilitas bakal calon untuk kemudian dapat ditetapkan oleh DPP Partai Golkar.
“Kita ingin melihat kenaikan elektabilitas dulu, sehingga jika ada bakal calon kepala daerah belum apa-apa sudah deklarasi-deklarasi berarti sebenarnya mereka tidak mengerti tahapan,” tandasnya.(*)
