Makna Dibalik Tugu Biawak di Bantaran Sungai Ciliwung Kelurahan Tugu, Depok

Redaktur author photo


Tugu Biawak

inijabar.com, Depok – Suasana berbeda saat menyusuri sebuah jalan berada di bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya di Gang Sadar, RW 010, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (18/8/2025).

Jalan lebar sekitar tujuh meter dengan melintas sebuah gerbang Ekowisata Sungai Ciliwung, Kelurahan Tugu, Kota Depok itu menunjukkan di mana terdapat sejumlah patung Biawak besar berdiri di pinggir jalan.

Penggagas Patung Biawak sekaligus pemilik Biawak Mobilindo , Rio Firmanwidiansyah mengatakan inspirasi pembuatan tugu atau patung biawak itu berawal dari saat hendak membuka sebuah showroom jual beli mobil di wilayah tersebut.

“Historisnya itu berawal waktu pertama kali kita ingin membuka showroom jual beli mobil sekitar tahun 2020. Kami bersama pemilik ingin mencari nama buat showroom di daerah itu tapi yang mudah diingat,“ ujar Rio saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (18/8/2025).

Lebih lanjut Rio menceritakan, saat itu dirinya menyaksikan di depan showroom mobil yang dahulu menjadi rumah tinggalnya banyak menemui binatang melata Biawak yang muncul dari bawah sungai.

“Kebetulan di depan rumah pada saat itu banyak Biawak yang muncul. Dan dahulu memang rumah persis di bantaran sungai Ciliwung setiap hari banyak yang muncul berkeliaran seperti itu,“ ucapnya.

Menurut Rio, dengan adanya tugu patung Biawak di lokasi tersebut diharapkan dapat mengingat, bahwa di bantaran sungai Ciliwung terdapat satwa-satwa liar yang harus dijaga serta dilestarikan.

“Mudah-mudahan dengan adanya patung ini, diharapkan keberadaan Biawak di wilayah sekitar ini tetap terjaga juga. Sehingga tidak memutus rantai makanan binatang sebagai puncak makanan tertinggi dan tetap terjaga juga ekosistemnya,“ katanya.

Dia mengungkapkan, saat ini keberadaan habitat Biawak di wilayah itu pun sudah mulai berkurang akibat perburuan liar. Pihaknya juga sangat menyayangkan jika ada pihak-pihak luar yang datang ke wilayah Sungai Ciliwung tersebut hanya untuk berburu Biawak.

“Mereka tidak tahu dampaknya, dampak bahaya jika Biawak itu punah atau terancam punah terlebih ada ekowisata Ciliwung juga di sekitar tempat ini,“ tutur Rio.

Sebagaimana diketahui tak jauh dari tempat berdirinya tugu patung Biawak itu saat ini telah berdiri juga showroom jual beli mobil yang diberikan nama ‘Biawak Mobilindo’. Dengan menjual berbagai jenis mobil yang dibandrol mulai harga kisaran Rp 70 juta hingga Rp 100 juta dan tergantung jenis mobil.

“Kalau di Showroom Biawak Mobilindo sendiri kami menjual mobil second saat ini ada 30 unit, bisa cash, kredit atau tukar tambah. Selain itu di showroom kita juga ada bengkel untuk perbaikan sendiri dan pengecek sebelum membeli,“ ujarnya.

Sementara itu Ketua RW 010, Kelurahan Tugu, Kota Depok, Wagiman menambahkan, dengan adanya tugu patung biawak diharapkan dapat menjadi petanda bahwa di sekitar bantaran sungai Ciliwung ini masih terdapat habitat atau endemi binatang Biawak.

“Harapan kita semoga dengan adanya patung biawak ini. Orang-orang nanti bisa melestarikan sungai, melestarikan biawak di sekitar Ciliwung, apapun yang ada binatangnya semoga bisa bermanfaat untuk kita,“ ujar Wagiman.

 


Menurut Wagiman, Biawak bukan sebagai binatang yang mematikan. Namun juga bisa menjadi binatang predator bagi binatang lainnya yang tidak bermanfaat untuk masyarakat.

“Maka dengan adanya patung ini diharapkan bisa menjadi manfaat juga bagi masyarakat sekitar sehingga lingkungan di daerah bantaran ciliwung ini terjaga. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak biawak mobilindo, yang telah mendukung lingkungan semakin baik dan semakin maju,“ pungkasnya. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini