2.252 Atlet Pencak Silat dari 10 Provinsi Ikuti Kejuaraan Silat BNN Cup 6 di Depok

Redaktur author photo
Para pesilat dari berbagai daerah mengikuti Kejuaraan Pencak Silat BNN Cup IV.

inijabar.com, Depok – Sebanyak 2.252 orang atlet pencak silat dari berbagai daerah mengikuti ajang Kejuaraan Pencak Silat Badan Nasional Narkotika (BNN) Cup 6, di Gelanggang Olahraga (GOR), kawasan Grand Depok City, Kota Depok, Jumat (17/10/2025).

Kejuaraan pencak silat yang mulai diikuti antar pelajar hingga remaja ini diikuti sebanyak 134 kontingen atau perguruan dari 10 Provinsi yang berlangsung, 16 hingga 19 Oktober 2025 mendatang.

Sebagaimana diketahui kejuaraan pencak silat ini merupakan ajang kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh PT. Go Silat Indonesia bekerjasama dengan Badan Nasional Narkotika (BNN), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Pemerintah Kota Depok dan pihak pendukung lainnya.

Ketua Panitia BNN Cup 6, Luciana mengungkapkan ajang kejuaraan pencak silat BNN Cup tahun ini tampak begitu antusias dari para peserta. Kata dia, peserta atlet yang telah masuk pendaftaran sebanyak 2.252 peserta dari 134 Kontingen yang diikuti 10 Provinsi mulai dari Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Bali Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Banten.

Luciana mengatakan, pihaknya bersama BNN sekaligus untuk memberikan sosialisasi tentang pencegahan narkotika serta penyalahgunaan narkotika bagi para atlet pencak silat terutama kalangan pelajar kaitannya dalam menggapai prestasi.

“Bagaimana kita membentuk bibit atlet mulai usia pra dini tingkat SD, SMP hingga SMA untuk bagaimana bisa berprestasi. Istilahnya kalau anak-anak kecil itu, ayo coba begini lho tanding itu dan yang remaja juga bisa benar-benar kompetetif,” kata Luciana.

Kaitan kategori pada ajang kejuaraan pencak silat BNN Cup 6. Luciana menjelaskan pada tahun ini pihaknya hanya mengikutsertakan dengan kategori tanding dan jurus tunggal yang diperuntukkan bagi pra usia dini, usia dini satu, pra remaja dan remaja.

“Kalau untuk kategorinya, ada pra usia dini dan usia dini satu digabung dari TK kelas 1,2 dan 4 SD. Untuk pra remaja ada kelas 5 dan 6 SD, SMP dan seterusnya lagi ada remaja SMA seperti itu,” ucap Luciana.

Sementara untuk kategori khususnya, dia menjelaskan panitia membagi dengan kelas berdasarkan berat badan. Bagian kedua dalam istilah pemula yang dikhususkan turnamen untuk usia dini.

“Kami berusaha bagaimana tidak seperti yang remaja. Istilahnya dari sebanyak peserta itu yang menang hanya juara 1,2 dan 3 bersama. Jadi kita sifatnya lebih kepada pembinaan manusianya, karena mereka (anak-anak) masih mencoba,” tandas Luciana.

Melalui kejuaraan pencak silat BNN Cup 4 2025. Pihaknya berharap kejuaraan ini bisa menjadikan ajang latihan terutama untuk menghadapi persiapan kompetisi di luar salah satunya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda).

Sementara itu, Wakil Sekjen Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), HR Bayu Syahjohan menambahkan pihaknya mengapresiasi dan mendukung dengan adanya kejuaraan pencak silat ini yang juga didukung oleh Pemerintah Kota Depok bersama IPSI.

“Saat ini memang BNN sudah enam kali melaksanakan kegiatan ini ya, ini luar biasa menurut saya. Karena kegiatan tersebut juga sebagai upaya pencegahan dari pemerintah untuk mengarahkan kita, lebih baik berolahraga dari pada penyalahgunaan narkoba,” ujar Bayu usai membuka acara pembukaan BNN Cup 6, di GOR Kota Depok, Jumat (17/10/2025).

Maka itu dengan adanya ajang kejuaraan pencak silat tersebut. Pihaknya berharap ini juga sekaligus menjadi upaya dalam rangka memperkenalkan serta melestarikan budaya pencak silat dikancah dunia.

“ke depan nanti bisa untuk pertandingan Olimpiade. Event-event ini kan sering diselenggarakan di Indonesia, tentunya kita juga ada seleksi-seleksi, ada tahapan-tahapan proses untuk pelatihan tingkat nasional,” kata Bayu

Dia juga menyatakan, dalam rangka pembinaan pihaknya setiap waktu sering melakukan pembinaan dengan menyaring para bibit atlet, baik itu dari perguruan maupun anggota pencak silat atau dari beberapa perguruan yang ada di Indonesia.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa terdaftar minimal 80 negara. Karena 80 negara itu sudah ada pencak silatnya, akan tetapi belum semuanya terdaftar. Kalau semuanya sudah terdaftar, kita yakinkan bahwa pencak silat Indonesia bisa dipastikan dapat mengikuti ajang Olimpiade mendatang,” pungkas Bayu. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini