Pasca Banjir Bandang di Tasikmalaya, Harga Sembako Melambung, Bikin Warga Tambah Sulit

Redaktur author photo
Warga Cipatujah, Tasikmalaya dibantu petugas sedang membersihkan lumpur bekas banjir bandang Rabu lalu.


INIJABAR.COM, Tasikmalaya - Pasca bencana banjir di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, ratusan warga di sejumlah kampung di Desa Ciandum mulai merasakan dampak bencana.

Sulitnya warga mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok seperti air bersih, beras, tikar untuk keperluan tidur, gas serta alat alat masak dan keperluan lainnya yang sangat mendesak.
Di beberapa warung kampung tetangga yang tidak terkena bencana, tetapi barang-barang kebutuhan warga harganya melambung tinggi.

Satu kilogram beras mencapai Rp 15 ribu, padahal biasanya dijual Rp 11-12 ribu. Kemudian harga gas ukuran 3 kilogram mencapai Rp 35 ribu. Untuk BBM jenis Pertalite juga mencapai Rp25 ribu.
Dari lokasi banjir terlihat warga selain masih disibukkan membersihkan rumah masing masing. Beberapa warga memenuhi kebutuhan makan meminta bantuan dari saudara yang tidak terkena musibah itu. Bagi mereka yang penting anak-anak bisa makan sekalipun hanya dengan lauk seadanya.

Akibat jebolnya jembatan Cipatujah juga, aktivitas pendidikan para siswa yang sekolah di Desa Cipatujah dan desa-desa Lainnya, untuk sementara terhambat. Siswa SMAN 1 Cipatu­jah, SMK Darawati, SMP bah­kan SD Negeri yang berada di seberang jembatan.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, didampingi Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra, Ketua PD DMI Tasikmalaya, KH. Dede Saeful Anwar dan Camat Cipatujah Agus Muslim, melakukan peninjauan langsung ke Kampung Japara, Wera, Batununggal, Kulur dan Pangremisan.

”Saya sudah menginstruksikan agar seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan upaya tercepat apapun cara­nya. Yang utama adalah kebutuhan pokok warga terpenuhi,” ucap Wabup Tasikmalaya..

Share:
Komentar

Berita Terkini